Kiswati Harus Terima Kenyataan, Putrinya Tewas Mengenaskan Dibunuh Oleh Teman Prianya
Jasadnya yang telah dimakamkan di Blora dibawa ke Semarang untuk dikebumikan di TPU Dadapsari, Sendangmulyo, Selasa sore.
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kabar kematian Ferin Anjani membawa duka teramat dalam bagi keluarga dan kerabat.
Sang ibunda, Kiswati berharap pelaku mendapat hukuman berat.
Dia menginginkan keadilan atas meninggalnya Ferin, putri kesayangannya.
Jenazah korban tiba di rumah duka pada Selasa (7/8/2018) pagi.
Jasadnya yang telah dimakamkan di Kabupaten Blora dibawa ke Semarang untuk dikebumikan di TPU Dadapsari, Sendangmulyo, Selasa sore.
Prosesi pemakaman pun berlangsung khidmat, diiringi isak tangis hadirin.
Kiswati terlihat menahan tangis, matanya sembab.
Pemakaman ini dekat dengan rumah duka di Perum PGRI blok K, Sendangmulyo, Tembalang.
"Saya ingin pelakunya dihukum seberat-beratnya. Anak saya sudah tiada, pelaku harus mendapat hukuman setimpal," kata Kiswati setelah pemakaman selesai.
Dia menjelaskan, terakhir kontak dengan putrinya pada tanggal 31 Juli lalu.
Saat itu, malam sekitar pukul 20.00 Ferin pamit kepada teman kosnya akan keluar, bertemu dengan teman lelakinya.
"Saya dikabari teman kosnya di Siliwangi Residence, dia keluar menggunakan taksi online. Katanya tidak lama akan balik lagi," terang Kiswati.
Sekitar pukul 22.00, ponsel Ferin sudah tidak bisa dihubungi.
Kiswati kemudian menunggu kabar anaknya hingga tanggal 2 Agustus.
Karena tak kunjung mendapat kabar, hari itu dia membuat laporan kehilangan anak di Polrestabes Semarang.