Mengaku Intel Polisi, Ismanto Jual Motor Orang, Duitnya Dipakai Untuk Kebutuhan Hidup
Selain mengaku sebagai Intel, Ismanto juga mengaku bisa dengan mudah membantu membuatkan SIM untuk warga yang membutuhkan.
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pekerjaannya menjadi satpam di sebuah mal di Surabaya. Tapi Ismanto, warga Babatan, Dukuh Setro, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya ini kerap mengaku sebagai Intel polisi.
Meski perawakannya gemuk, pria 31 tahun tersebut berhasil meyakinkan banyak orang dirinya seorang anggota Polri.
Tanpa atribut apapun dia bisa meyakinkan orang lain dengan mengaku bertugas sebagai intel.
"Dulu memang punya keinginan menjadi polisi. Tapi tidak jadi," ujar pria yang masih membujang tersebut saat di Polresta Sidoarjo, Jumat (2/3/2018).
Baca: Anak Penjahit Ini Berprestasi dan Diterima di Akpol, Sang Ayah Harus Menabung Dulu Untuk Ke Semarang
Saat ini polisi gadungan ini sedang meringkuk di dalam penjara Polresta Sidoarjo.
Penyebabnya, dia ketahuan menipu dan menggelapkan sepeda motor milik Dicky Firmansyah (19), warga Desa Cemengkalang, Kecamatan Kota, Sidoarjo.
Aksi penipuan dan penggelapan ini bermula saat Iswanto bertemu dengan ayah Dicky beberapa waktu lalu.
Selain mengaku sebagai Intel, Ismanto juga mengaku bisa dengan mudah membantu membuatkan SIM untuk warga yang membutuhkan.
"Orangtua korban percaya, kemudian meminta tolong agar anaknya dibantu dibuatkan SIM. Dari situ, pada tanggal 22 Mei lalu korban dan pelaku janjian di pertigaan Embongmalang Cemengkalang untuk selanjutnya menuju ke Polresta Sidoarjo guna mengurus SIM," ungkap Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris.
Mereka lantas menuju polres berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Beat W 4969 VN milik korban.
Tapi hanya berhenti di warung kopi di Jl M Duryat, depan mapolres.
Di situ, pelaku meminjam handphone Oppo F5 korban dengan dalih menghubungi temannya di bagian SIM.
Berdalih orang yang dihubungi tidak bisa, pelaku kemudian mengajak korban mencarinya.
Mereka berboncengan menuju beberapa lokasi di Sidoarjo, sampai akhirnya pelaku mengajak korban berhenti di SPBU Jl Jenggolo.
"Di sana korban disuruh cuci muka di toilet SPBU. Alasannya agar terlihat bersih saat mengurus SIM. Sementara pelaku meminjam kunci kontak motor dengan dalih akan dibelikan bensin," papar Harris.
Saat itulah bandit yang mengaku anggota intel ini beraksi. Motor dan handphone korban dibawa kabur.
Sementara korban ditinggal sendirian di SPBU yang jauh dari rumahnya.
"Dari situ kemudian korban bersama orangtuanya melapor ke polisi. Dan dari serangkaian penyelidikan, akhirnya petugas berhasil meringkus pelaku ini saat di kawasan Kota Sidoarjo," ujar Kasat Reskrim.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku sudah menjual motor hasil kejahatannya itu ke daerah Probolinggo seharga Rp 2,5 juta.
Sementara handphone korban yang masih disimpan, disita petugas sebagai barang bukti.
Di hadapan polisi, Iswanto juga mengaku kejahatannya ini bukan pertama kali.
Sebelumnya dia pernah menggelapkan sepeda motor dengan modus yang sama.
Mengaku Intel polisi, bisa menguruskan SIM, kemudian membawa kabur motor milik korban.
"Yang sebelumnya juga di Sidoarjo. Motornya saya jual laku Rp 3 juta. Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari," jawab pria yang selama ini ngekos di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Sidoarjo tersebut. (M Taufik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pria Ini Ngaku Intel Polisi, Embat Motor Dua Kali di Sidoarjo, Hasil Penipuannya Dipakai untuk Ini,