Angin dan Gelombang Tinggi Hambat Pencarian Korban Tenggelam di Teluk Adang
Tim rescue Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan menggunakan KN 408 dan alut SAR lain menyisir di sekitar LKP (Last Known position) korban
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Proses pencarian Kuswanto (48), warga Blitar yang melompat ke laut perairan Teluk Adang Kaltim masih dilakukan Tim SAR gabungan.
Kamis (26/7/2018) memasuki hari ketiga pencarian.
Tim rescue Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan menggunakan KN 408 dan alut SAR lain menyisir di sekitar LKP (Last Known position) korban.
"Kita sisir hingga radius 253 NM atau 867 kilometer dari LKP," kata Kepala Kantor Pencarian & Pertolongan Kelas A Balikpapan Gusti Anwar melalui Kasie Ops Octavianto, Kamis (26/7/2018).
Angin kencang dan gelombang tinggi masih jadi hambatan Tim SAR melakukan penyisiran.
Kecepatan angin menembus sampai 15 knot, sementara gelombang mencapai 3 meter.
Di lain pihak, Totok tetangga korban yang naik ke kapal MV Kartika Dharma IX mengatakan dirinya ke Kaltim bertujuan untuk bertani.
Baca: Kenapa Matahari Saat Terbit dan Tenggelam Berwarna Jingga?
Ya, mereka berencana menanam sayur di kawasan Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Baca: Tangguh, Cepat, dan Awet Muda! Cristiano Ronaldo Pantas Disebut Manusia Super?
"Saya temannya. Tetangga Kampung, pak," katanya di Dermaga Semayang.
Saat Kuswanto nekat melompat ke laut, ia sedang tidur.
Sebabnya ia tak tahu apa-apa soal kejadian. Ketika dibangunkan, baru ia sadar bahwa temannya berada di laut.
"Saya tidur, pak. Gak tahu saya, dia bisa berenang atau tidak," tuturnya.
Saat ditanya, apakah korban punya riwayat sakit kejiwaan.
Totok mengatakan tak mengetahuinya.
"Gak ada, pak. Baik-baik saja dia. Normal," ucapnya.
Korban meninggalkan seorang istri dan 3 anak yang berada di Blitar, Jawa Timur.
"Waktu sampai di Balikpapan. Saya langsung telepon keluarganya. Sudah tahu semua," tuturnya.