Yusrani Sempat Cekcok dengan Seseorang Sebelum Ditemukan Tewas Tergeletak
Yusrani alias Utuh Yusuf (29), warga Desa Panggung Rt 04 Kecamatan Haruyan, HST tewas dianiaya, Kamis (5/7/2018) pukul 01.30 Wita.
TRIBUNNEWS.COM, BARABAI - Yusrani alias Utuh Yusuf (29), warga Desa Panggung Rt 04 Kecamatan Haruyan, HST tewas dianiaya, Kamis (5/7/2018) pukul 01.30 Wita.
Informasi yang dihimpun Banjarmasin Post, Yusrani alias Utuh Yusuf tewas mengenaskan dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya, hingga tergeletak bersimbah darah di tempat kejadian.
Lokasi terbuhuhnya korban di samping rumah Azzam, tepatnya di Desa Kapuh, Barikin, Kecamatan Haruyan.
Menurut informasi, sebelum tewas dianiaya secara kejam tersebut, korban sebelumnya sempat cekcok di warung malam kawasan Desa Kapuh seminggu sebelumnya dengan seseorang.
Namun keduanya sempat berbaikan dan saling memaafkan.
Namun entah mengapa, tengah malam itu kembali memanas tanpa diketahui pangkal permasalahannya.
Baca: Gunung Agung Erupsi Lagi Pukul 00.37 Wita
"Entah bagaimana kronologis pastinya, korban kemudian dikeroyok oleh delapan orang hingga meninggal dunia di samping rumah warga," ungkap sumber Banjarmasin Post.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan warga setempat ke Polsek Haruyan.
Sekitar pukul 02.00 anggota Polsek Haruyan datang ke tempat kejadian, dan menemukan korban sudah tak bernyawa dengan luka di bagian punggung, lengan kiri serta bagian perut hingga bagian dalam perutnya terburai, yang diduga akibat sabetan benda tajam.
Oleh anggota Polsek Haruyan, korban kemudian dibawa ke RS H Damanhuri Barabai, selanjutnya dibawa lagi ke RS Ulin Banjarmasin untuk dilakukan autopsi.
Pihak keluarga korban kabarnya langsung diberitahu, dan setuju dilakukan autopsi demi mengungkap tersangka pelaku kasus pembunuhan tersebut.
Baca: Dokter Spesialis Jiwa Sebut Nining Alami Depresi Berat dengan Ciri Psikotik
Mengenai keberadaan tersangka pelaku, Kasat Reskrim Polres HST, Iptu Shandy yang dikonfirmasi menyatakan hingga siang tadi pihaknya memeriksa beberapa orang yang diduga terlibat pengeroyokan tersebut.
"Namun kami masih mendalami dulu, untuk memastikan mana yang terlibat pengeroyokan, mana yang hanya menyaksikan saja pengeroyokan tersebut. Termasuk peran-perannya yang terlibat. Untuk sementara kami belum bisa memberikan keterangan terkait pelakunya. Nanti selesai interogasi dan semuanya menjadi jelas baru kami beberkan," kata Shandy. (banjarmasinpost.co.id/hanani)