Sabtu, 4 Oktober 2025

Kisah Sardjimin, Lelaki yang 107 Kali Donor Darah, Ini Ganjaran Yang Didapatnya dari PMI

Kebaikan dapat disalurkan melalui berbagai hal. Satu di antaranya adalah mendonasikan sesuatu untuk kemaslahatan orang lain.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/Akbar Hari Mukti
Sardjimin (berpeci hitam) saat mendapat bingkisan berupa cincin emas di Kantor PMI Solo, Sabtu (30/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kebaikan dapat disalurkan melalui berbagai hal. Satu di antaranya adalah mendonasikan sesuatu untuk kemaslahatan orang lain.

Hal tersebut diaplikasikan betul oleh Sardjimin (55). Pria asal Kadipiro Solo itu mengaku ingin sekali berbuat kebaikan untuk sesama manusia. Meski raga tak lagi muda, Sarjimin mengaku ingin terus menjadi manusia yang berguna bagi sesama.

Cara yang ia lakukan untuk berbuat kebaikan adalah dengan mendonorkan darahnya di Palang Merah Indonesia (PMI) Solo.

Baca: Pilwakot Makassar Dikabarkan Menang Kolom Kosong, JK : Kita Tunggu Hasil KPU

Bukan hanya 1 atau 2 kali, Sardjimin telah mendonorkan darahnya sebanyak 107 kali sepanjang hidupnya.

Maka Sardjimin dan 15 orang lainnya yang telah mendonorkan darahnya minimal 100 kali sepanjang hidup, dianugerahi sebuah cincin emas dari PMI Pusat. Penganugerahan itu dilakukan pada Sabtu (30/6/2018) di Kantor PMI Solo.

Sardjimin menjelaskan, alasannya mendonorkan darah ratusan kali adalah ingin menolong orang sebanyak-banyaknya. Ia menjelaskan, kedua orangtua Sardjimin yang selalu menasehatinya untuk selalu menolong orang yang sedang kesusahan.

"Petuah itu terus terpatri di hati saya. Maka saya melakukan apa yang saya bisa, yakni mendonorkan darah saya," ujarnya di sela kegiatan.

Sardjimin menjelaskan, ia telah mendonorkan darahnya di PMI Solo sejak masih berusia muda. Ia tak ingin berhenti melakukan hal tersebut. Selagi tubuhnya masih mampu, ia akan terus mendonorkan darahnya.

"Apalagi saya mendapat manfaat dari mendonorkan darah. Badan saya selalu enteng, tidur nyenyak, jarang kena sakit. Paling hanya masuk angin," urainya.

Pria yang berprofesi sebagai guru sekolah itu pun mengaku ingin apa yang dilakukannya ditiru oleh generasi penerus. Maka di sela kegiatan belajar mengajar (kbm) ia selalu menyisipkan pesan untuk terus melakukan hal baik untuk sesama manusia.

"Yang paling mudah itu mengajari anak saya untuk melakukan kebaikan. Tak harus mendonorkan darah, karena kebaikan bisa ditunaikan dengan beragam cara," ungkap dia.

Sementara itu, penganugerahan cincin emas kepada 16 pendonor darah yang telah mendonorkan darahnya minimal 100 kali itu disaksikan langsung oleh Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto.

Sumartono dalam kesempatan itu berterimakasih kepada para pendonor darah tersebut. Ia menyebut sumbangsih para pendonor itu besar bagi masyarakar Indonesia, terlebih bagi mereka yang membutuhkan.

"Artinya, mereka yang mendonor 100 kali sudah menolong 100 orang bahkan lebih. Karena darah bisa dipisah lagi sehingga bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved