Selasa, 7 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Lelaki Ramah Itu Ditangkap Densus 88 di Rumah Kakak Perempuannya

Kali ini tim Densus 88 menjemput terduga jaringan paham radikalisme di Dusun Titi Rante, Desa Rejosari, Natar, Lampung Selatan

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Lampung/Perdiansyah
Rumah tempat tinggal H lelaki yang ditangkap Densus 88 di Natar 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Setelah menciduk terduga jaringan paham radikalisme di sebuah pondok pesantren di Jatiagung serta di Pringsewu, tim Densus 88 anti teror kembali beraksi di Lampung.

Kali ini tim Densus 88 menjemput terduga jaringan paham radikalisme di Desa Rejosari, Natar, Lampung Selatan, Senin siang, 25 Juni 2018.

Menurut Endi (30), warga sekitar, penggerebekan berlangsung sekitar pukul setengah dua dan yang digrebek adalah rumah milik H (46).

Baca: Warung yang Pukul Konsumen Dengan Harga Selangit Disebut Sepi Pembeli

"Tapi dia bukan warga asli sini. Kalau gak salah orang Pesawaran, tapi menumpang di rumah milik kakak perempuan Mukhnizar, sekitar sebulan yang lalu," katanya, Senin 25 Juni 2018.

Masih kata dia, saat penggerebekan terjadi, ada beberapa anggota polisi berpakaian serba hitam dan bersenjata lengkap.

"Tadi sih rumahnya digledah gitu, kalau perilaku gak tahu persis. Karena belum lama tinggal di sini, dan dia ini kayaknya kerja serabutan ternak gitu, sama keluarga kakaknya," tuturnya.

Sementara itu, Batin Switno (63), kakak ipar H, membenarkan apabila penggerebekan dilakukan oleh anggota polisi berpakaian lengkap dengan membawa senjata api.

"Ada dua kali datang ke sini, saya disuruh nyaksiin. Pertama polisi datang lima orang, terus datang lagi tadi juga ada Kapolsek Natar datang ke sini pakai baju dinas," ucapnya.

Masih kata dia, polisi hanya memeriksa rumah dan mengambil beberapa benda.

"Tadi kalau gak salah ada sepuluh barang, ya ada buku, handphone. Saya gak tahu pasti kenapa, kan H ini lagi keluar, gak di rumah," imbuhnya.

Batin juga menuturkan, sebelum adik iparnya tinggal di Rejosari, adiknya pernah tinggal di Aceh.

Namun tertangkap dan dibawa ke lapas di Jakarta.

"Ya kasusnya sih kayak yang dibilang orang sekarang itu, paham radikalisme kayak teroris gitu," ungkapnya dengan polos, Senin 25 Juni 2018.

Masih kata dia, adik iparnya baru menempati rumah yang ada di kediamanya, sebelum bulan Ramadan.

"Belum lama kok, dia punya dua anak, dan istrinya ada di rumah. Kalau dianya lagi nggembala kambing, paling jam 4 sore pulang," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved