Warga dan Polisi Jadi Korban Tebasan Pria Bercelurit
Tragedi itu berawal ketika Tammin yang menderita gangguan jiwa tiba-tiba mengamuk menenteng sebilah celurit dan menebar ancaman
Laporan Wartawan Surya Ahmad Faisol
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Warga Desa Dupok, Kecamatan Kokop, dibuat panik ULAH Tammin (50), warga setempat.
Memegang sebilah celurit, ia mengerang dan mengancam akan membunuh setiap orang yang ditemuinya, Sabtu (2/6/2018).
Seorang anggota keluarga dan seorang polisi menjadi korban.
Keduanya menderita luka bacok setelah berusaha membujuk agar Tammin menyerahkan celurit.
"Ada seorang keluarga dan anggota kami menderita luka bacok. Namun kondisinya tidak parah," ungkap Kasubbag Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin.
Polisi yang menderita luka bacok yakni Brigadir Jaelani (33).
Pria yang berdinas di Polsek Kokop itu mengalami luka pada tangan sebelah kiri dan punggung sebelah kanan.
Sedangkan Safii (50), warga desa setempat menderita luka bacok di bagian luka lutut kaki kiri.
"Meski menderita luka bacok, kedua nya sehat," jelasnya.
Tragedi itu berawal ketika Tammin tiba-tiba mengamuk tanpa sebab.
Pria yang diketahui sakit jiwa itu menenteng sebilah celurit dan menebar ancaman.
Entah kenapa, Tammin ingin menyembelih seorang cucu warga sekitar. Hal itu lantas membuat Brigadir Jaelani bersama Safii nekat merebut celurit dari tangan Tammin.
"Tammin meronta sambil mengibaskan celuritnya. Namun berhasil dilumpuhkan meski sempat mengenai anggota kami dan warga," paparnya.
Berdasarkan keterangan warga dan Kepala Desa Dupok Abd Rosyid, Tammin menderita gangguan jiwa. Ia kini dikirim ke Poli Jiwa RS Dr Soetomo.
"Tidak ada tuntutan dari para korban karena mereka memahami kondisi Tammin," pungkasnya.