Selasa, 30 September 2025

Di Usia Senja, Nenek Ini Masih Harus Berjuang Mencari Makan dan Merawat Cucu yang Difabel Sendirian

Di sebuah rumah sederhana, di Kedung Buweng RT 04, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Cahyo hidup berdua hanya bersama neneknya, Mbah Warzanah.

Editor: Sugiyarto
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Cahyo Agung Wibowo (10) terlihat kurus. Atas sakit yang diderita, ia tak mampu bicara dan berjalan. 

Ketika tengah laku, ia bisa tersenyum, pulang dengan mengantongi uang Rp 50 ribu.

Namun, ketika dagangan sepi, ia pun hanya pasrah.

"Nggak tentu hasile (tidak menentu hasilnya). Berapapun, tak cukup-cukup untuk kebutuhan sehari-hari," terangnya.

Tak ayal, untuk menambah pendapatan, Warzanah setiap akhir pekan beralih berjualan minuman di sekitar area makam raja-raja di Imogiri.

"Saya juga membuat wedhang uwuh dan bubuk daun kelor buat nambah-nambah penghasilan," timpal dia.

Dari bekerja keras itu, ia bisa sedikit membelikan cucunya gula sebagai pengganti susu.

Susu adalah barang mewah di rumah Warzanah.

Dengan penghasilan tak menentu, ia tak sanggup jika harus membelikan cucunya susu setiap hari.

Untuk mensiasatinya, ia terpaksa memberinya dengan air gula.

"Gantinya susu, saya kasih dia minum air gula. Karena doyannya yang manis-manis. Kalau makan, nasi, saya kasih lauk kecap," ujar Warzanah, dengan raut wajah sedih.

Warzanah dan cucunya, Cahyo Agung Wibowo menempati rumah kecil sederhana.

Dengan dinding batu bata, beralas plesteran.

Rumah itu hanya memiliki satu kamar tidur dan satu ruangan berukuran 7x9 meter yang digunakan untuk ruang utama sekaligus ruang tamu.

Tak ada hiburan elektronik maupun perabotan berharga di dalam rumah itu.

Hanya ada meja-kursi, satu almari serta satu dipan kayu dengan kasur yang telah usang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan