Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub Jawa Barat

Nadzar Dedi Mulyadi di Bawah Bukit Hutan Pinus Pada Warga Kampung Gunung Satria

Dedi menghadiri syukuran warga yang berhasil menata bukit dengan cuaca sejuk itu jadi kawasan wisata

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jabar/Mega Nugraha Sukarna
Dedi Mulyadi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Calon wakil gubernur Jabar Dedi Mulyadi bernadzar di sebuah bukit yang ditumbuhi pohon minus dihadiri ratusan warga Kampung Gunung Satria Desa Kersa Maju Kecamatan Cigalonang, Rabu (8/5).

Dedi menghadiri syukuran warga yang berhasil menata bukit dengan cuaca sejuk itu jadi kawasan wisata. Bukit itu juga dikelilingi kebun teh.

"Jadi saya bernadzar, jika Allah S.W.T mempercayakan pak Deddy Mizwar ‎dan saya terpilih nanti pada 27 Juni, tempat pertama di luar Bandung dan Purwakarta yang akan saya datangi adalah kampung ini, saya ingin syukuran bersama warga tepat di bukit hutan pinus ini," kata Dedi.

‎Dalam kunjungannya, Dedi disambut ratusan warga kampung itu yang mayoritas bekerja sebagai buruh pemetik teh perusahaan swasta di kampung itu.

Sajian nasi tumpeng dihidangkan, warga dan mantan Bupati Purwakarta itu menyantapnya dengan lahap.

Dedi mengaku terkesan dengan warga di kampung itu.

"Kampung ini memegang teguh adat tradisi. Kekompakan warganya dalam bergotong royong juga sudah teruji saat mereka menata bukit ini jadi nyaman. Nanti syukuran disini, bikin nasi tumpeng lagi dan makan bersama lagi di bawah pohon pinus," kata Dedi.

Dari segi landscape pemandanganya pun, kata Dedi, wilayah itu sangat cocok dijadikan kawasan wisata alam.

Tentu saja kata dia, dengan memperbaiki akses infrastruktur.

Kampung Gunung Satria berjarak sekitar 5 km dari jalur penghubung Kabupaten Garut dan Tasikmalaya tepatnya di wilayah Kecamatan Salawuh.

"Ke depan Pempro Jabar harus menata kawasan ini jadi obyek wisata desa. Dengan melihat landscape pemandanganya, wrga desa harus ditata perumahannya dengan tipe arsitektur seragam. Membuat jalur-jalur wisata berkuda di tengah kebun teh dan hutan pinus. Kalau warga disini hanya mengandalkan buruh petik teh saja kan kasihan," katanya.

Heri Suherman (46), tokoh pemuda warga setempat menjelaskan mayoritas warga kampung itu berprofesi sebagai buruh perkebunan teh serta petani padi dan sayuran.

"Jadi sehari-hari kami memetik kebun teh milik perusahaan swsta. Ada juga yang jadi petani padi dan sayuran dengan tumpang sari di hutan pinus," kata Heri.

Sejak lima bulan terakhir, ia bersama warga menata bukit hutan pinus itu supaya dikunjungi wisatawan meski akses infrastruktur masih tidak terlalu baik. Namun, saban akhir pekan, banyak anak muda yang sengaja berkunjung ke bukit tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved