Wakil Ketua DPP Ormas Pagar Malu 12 Anggotanya Aniaya Prajurit TNI
Aditya mengatakan, darahnya mendidih saat mendapat kabar bahwa ada salah seorang anggota TNI yang dikeroyok oleh 12 orang.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Wakil Ketua DPP Ormas Persatuan Anti Gangguan Antar Regional (Pagar), Pradana Aditya Wicaksana membenarkan 12 orang melakukan pengeroyokan terhadap prajurit TNI Korem 062 Tarumanagara, Kopral Dua Raden Gunawan adalah anggota ormas Pagar.
Aditya mengatakan, darahnya mendidih saat mendapat kabar bahwa ada salah seorang anggota TNI yang dikeroyok oleh 12 orang pada Minggu (6/5/2018) malam di Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
"Saya adalah anak seorang jenderal bintang dua dan saya malu," kata Aditya kepada wartawan di Kampung Maleer, Desa Sukasenang, Kabupaten Garut, Senin (7/5/2018).
Baca: Seorang Anggota TNI Babak Belur Dianiaya Belasan Orang
Ia mengatakan, secara AD/ART dirinya tercatat masih menjabat sebagai wakil ketua DPP ormas Pagar yang berkantor di Komplek Banceuy Permai, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
"Saya sudah tidak aktif, meski saya masih menjabat," katanya.
Atas kejadian tersebut, dia telah berkomunikasi dengan pihak ormas Pagar untuk mencari tahu keberadaan 12 orang tersebut.
"Dari video kejadian, saya sudah mengenali orang yang melakukan tindakan pengeroyokan kepada anggota TNI," katanya.
Baca: Alasan Polda Jabar Hentikan Kasus Dugaan Penghinaan Pancasila oleh Rizieq Shihab
Jika ke 12 orang ini sudah ditemukan, pihaknya akan menyerahkan secara langsung kepada pihak Korem 062 Tarumanagara untuk proses lebih lanjut.
"Dalam waktu dekat pasti ditemukan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Raden Gunawan dilaporkan dikeroyok oleh 12 orang yang diketahui merupakan anggota ormas, Minggu malam (6/5/2018).
Berdasarkan informasi, Raden saat itu hendak membeli buah di salah satu kios yang berada di Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Raden yang pada saat itu mengendarakan kendaraan roda dua hendak berbelok ke arah kios buah.
Namun dari arah yang sama melaju dua mobil berwarna putih dam hitam.
Baca: 14 Oknum Guru Tertular HIV, Penyebabnya akibat Suka Berburu PSK saat Dinas Luar
Merasa terhalangi dengan lajunya kendaraan milik Raden yang diparkir di pinggir jalan, empat orang dari 12 orang ormas tersebut kemudian menghampiri Raden yang saat itu mengenakan jaket merah.
Sempat bersitegang, kemudian Raden dijatuhi beberapa pukulan oleh anggota ormas dan ia pun sempat memberikan perlawanan.
Raden mengatakan, selain dikeroyok menggunakan tangan kosong, ia pun sempat diancam akan ditembak oleh kawanan ormas tersebut.
"Mereka bawa senjata berwarna silver, lalu ditodongkan," kata Raden Kampung Maleer, Desa Sukasenang, Kabupaten Garut, Senin (7/5/2018).
Baca: Mengenal Agnes Olyvia Maryadi, Siswi Peraih Nilai UN Peringkat Kedua Tertinggi se-Jatim
Merasa terancam saat dikeroyok kawanan ormas tersebut, kemudian ia sempat berteriak kepada orang-orang tersebut bahwa dirinya adalah seorang anggota TNI.
"Mereka terus ngomong berani kamu sama saya," kata Raden, pria asal Ambon.
Setelah hampir 10 menit dihajar, 12 orang ormas tersebut kemudian melarikan diri dan kemudian Raden dibantu oleh warga sekitar lokasi kejadian.