Jumat, 3 Oktober 2025

Nama Masinis Sancaka yang Tewas akan Dikenang, PT KAI Bikin Prasasti di Stasiun Madiun

Ratusan pegawai KAI Daop 7 yang ikut mengantar almarhum hingga liang lahat, tak mampu menahan kesedihan atas kepergian rekan kerja mereka

Editor: Eko Sutriyanto
SURYA/RAHADIAN BAGUS PRABOWO
Petugas berusaha mengevakuasi Kereta Api Sancaka di perlintasan tanpa pintu di kawasan Kedungbanteng, Walikukun, Ngawi, Jatim, Jumat (6/4/2018). Kereta Api Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya bertabrakan dengan truk trailer yang mengangkut bantalan rel Kereta Api, sejauh ini dua orang dinyatakan tewas dalam peristiwa tersebut. SURYA/RAHADIAN BAGUS PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Pemakaman Mustofa (29) masinis KA Sancaka yang meninggal saat terjadi kecelakaan di km 215+8 antara stasiun Kedungbanteng - Walikukun, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jumat (6/4/2018) malam, berlangsung mengharukan.

Mustofa dimakamkan di tempat pemakaman umum di Dusun Wates Desa Sumber Bening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tepat di samping rumahnya, Sabtu (7/4/2018) siang sekitat pukul 14.00 WIB.

Ratusan pegawai KAI Daop 7 yang ikut mengantar almarhum hingga liang lahat, tak mampu menahan kesedihan atas kepergian rekan kerja mereka.

Beberapa pegawai bahkan tak kuat menahan air mata.

Duka mendalam juga tampak dirasakan istri almarhum Dian Kartika Sari Utami (27).

Ibu satu anak ini tampak lebih tegar usai suaminya disholatkan.

Sambil menggendong putrinya, Aulil Fatimah Az Zahra (4), menuju pemakaman, Dian tampak berdoa dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, putrinya yang masih tak polos, tidak mengetahui ayahnya telah pergi untuk selamanya.

Direktur Utama PT KAI, Edy Sukomoro juga tampak hadir dalam acara pemakaman.

Edy memimpin langsung upacara pemakaman yang dilakukan di rumah almarhum.

Ditemui usai pemakaman, Edy mengatakan atas jasa almarhum yang gugur dalam tugasnya, PT KAI memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum.

PT KAI juga mengangkat istri almarhum sebagai karyawan PT KAI.

"Saya dan direksi sudah memutuskan istrinya akan diproses menjadi pegawai kereta api langsung. Jadi hubungan PT KAI dengan keluarga ini tidak terputus," katanya.

Tidak hanya itu saja, nama Mustofa akan dikenang dengan membuat semacam prasasti yang akan diletakan di Stasiun Madiun. Dengan demikian jasa Mustofa selama mengabdi di PT KAI akan selalu dikenang.

"Mustofa sudah kami anggap sebagai pahlawan di kalangan keluarga besar kereta api. Kami akan membuat semacam prasasti yang akan diletakan di Stasiun Madiun bagi saudara Mustofa," katanya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved