Senin, 29 September 2025

Dikeroyok Temannya, Bocah Asal Kutim Tewas

Korban tak terselamatkan setelah mengaku kesakitan di sekujur tubuhnya, terutama pada bagian dadanya

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Kaltim/Nevrianto
M Rifqi Pratama (13) tak tertolong setelah menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie, diduga korban menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan teman-teman pondok pesantrenya, Senin (2/4/2018). 

Laporan Wartawan tribunKaltim.co, Christoper D

TRIBUNNNEWS.COM, SAMARINDA - Kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi. Bahkan, kali ini korbannya hingga meninggal dunia. 

Kejadian tersebut terjadi di lingkungan salah satu pondok pesantren di Samarinda.

Santri bernama M Rifqi Pratama (13), kelas VIII SMP, asal Sengatta, Kutai Timur (Kutim) meregang nyawa pada Senin (2/4/2018) subuh tadi, setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie, sejak Rabu (28/3) silam.

Korban tak terselamatkan setelah mengaku kesakitan di sekujur tubuhnya, terutama pada bagian dadanya, karena diduga di keroyok oleh teman-teman satu pesantrenya.

Santi (37), ibu korban menuturkan, awalnya dirinya mendapatkan kabar bahwa anaknya itu masuk rumah sakit, disebabkan karena bisul yang terdapat di hidung.

Namun, setelah dirinya datang dan melihat langsung, wajah anak terakhir dari tiga bersaudara itu, tampak membengkak.

"Kata pembimbingnya, masuk rumah sakit karena bisul di hidung. Tapi, saat saya lihat langsung, wajahnya lebam-lebam, matanya bengkak," ucapnya saat ditemui di ruang jenazah RSUD AW Syahranie, Senin (2/4/2018).

Baca: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Besi Proyek Rusun Pasar Rumput yang Timpa Warga hingga Tewas

Bahkan, saat menjalani perawatan, anaknya tersebut sempat dua hari tidak sadarkan diri, baru Jumat (30/32018) silam sadar. Dan, setiap kali ditanya perawat asal sekolahannya, korban selalu menolak menjawab pertanyaan tersebut.

"Ditanya namanya sama perawat mau jawab, tanya kelasnya juga mau jawab, tapi saat ditanya sekolah dimana, dia langsung diam," tuturnya.

"Lalu, saya dapat informasi, kalau dia ini ternyata di pukuli sama teman-teman sekolahnya," tambahnya.

Lanjut dia menjelaskan, mendapatkan informasi tentang anaknya jadi korban pemukulan, dirinya pun bertanya langsung kepada anaknya itu.

Anaknya menjelaskan, dia dipukuli oleh teman-temannya, yang jumlah sekitar lima orang, tak hanya sekali pemukulan saja, namun berulang kali, yang menyebabkan dirinya harus menjalani perawatan.

"Dia sempat sebutkan nama teman-temannya yang mukulin dia, di tempeleng di wajah, di pukul di dada, pakai tangan kosong," ucap Santi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan