Selasa, 30 September 2025

Kisah Hidup Mbah Kasih yang Bersusah Payah Ingin Berterimakasih kepada Orang-orang yag Menolongnya

Pengendara yang menabrak bertanggung jawab, namun setelah itu putus kontak, padahal dia harus mencari nafkah untuk bertahan hidup.

Editor: Sugiyarto
Tribun Jogja/ Iwan Al Khasni
Mbah Pasih datang ke Kantor Tribun Jogja diantar menggunakan becak, Kamis (22/3/2018). Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada orang orang baik yang sudah membantunya. 

Selama ini, dia juga ikut menjaga dan merawat saudara yang lumpuh. Dia tinggal di daerah Kalasan, Sleman.

"Untuk mencari rejeki, ya mengumpulkan barang bekas, plastik, kertas dan lain-lain, jual-beli, pokoknya asal tidak mencuri saya lakoni,"ujarnya.

"Waktu itu, sebulan di Klaten, saya akhirnya buka paksa gips di kaki,"ujar Mbah Pasih melanjutnya kisahnya dengan nada serak bergetar.

Kondisinya waktu itu belum bisa jalan sempurna, namun dia harus berjuang untuk melanjutkan hidup meski dengan usia yang tak lagi muda, hingga akhirnya dia 'hijrah' di seputaran UNY.

Tribunjogja telusuri beberapa nama yang disebut Mbah Pasih, satu diantaranya Yoko, selidik punya selidik, Yoko memiliki nama asli Rahmat Hidayat Asri.

"Ya benar saya kenal Mbah Pasih, tahu karena simbahnya sering tidur di emperan kawasan UNY, karena gak tega (kemudian ditolong-red). Semoga selanjutnya punya kehidupan lebih baik,"kata Rahmat saat dihubungi Tribunjogja.

Selain bantuan dari orang-orang yang bertemu langsung dengan Mbah Pasih, ternyata Rahmat juga mengalang dana, laporan terakhir terkumpul hingga Rp 12.788.951.

Disana disebutkan, selain pengalangan dana dan keadaan kaki Mbah Pasih sampai benar-benar sembuh.

"Selanjutnya merencanakan untuk mencari kios agar mimpi Mbah Pasih untuk buka usaha dapat segera terwujudkan,"tulis Rahmat. (Tribunjogja.com | Iwan al Khasni)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved