Rabu, 1 Oktober 2025

WNI Dihukum Mati

Ini Wawancara Terakhir Tribun Group Dengan Zaini, TKI Terpancung di Arab

Pengalaman kerja dan bertahun-tahun lancar komunikasi dengan warga Arab menjadi buktinya namun polisi punya padangan lain.

Editor: Hendra Gunawan
(Tribunjatim.com/Ahmad Faisol)
Zaini dan anaknya 

Mereka langsung merangsek masuk. Mereka mengatakan sesuatu dalam bahasa Arab yang intonasinya cepat.

Zaini sulit menerjemahkan perkataan mereka.

Belum sempat menjawab, satu dari mereka menarik dan menekuk tangan Zaini ke punggung. Persis adegan penangkapan umumnya.

Kala itu Zaini baru tahu mereka polisi, setelah ia digelandang meninggalkan kamar.

Seorang di antara mereka mengatakan, Zaini telah membunuh Abdullah bin Umar Muhammad Sindi, majikan yang sudah delapan tahun dilayaninya.

"Saya kaget dan ketakutan mendengar tuduhan itu," ujarnya.
Zaini berkali-kali membantah tuduhan itu namun polisi tidak pernah mempercayainya.

Mereka malah membalas dengan tendangan.

Di kantor polisi, ia malah ditambahi cambuk dan pukulan agar ia mengakui telah membunuh majikan.

Proses berikutnya, polisi menyodori Zaini secarik kertas formulir permohonan untuk didampingi penerjemah.

Zaini sempat menolak, karena ia merasa fasih berbahasa Arab.

Pengalaman kerja dan bertahun-tahun lancar komunikasi dengan warga Arab menjadi buktinya namun polisi punya padangan lain. Bahasa Arabnya dianggap gagap.

Zaini kemudian mendapatkan seorang penerjemah bernama Abdul Azis.

Ia pria keturunan Indonesia yang sudah menjadi warga Arab Saudi.

Kecurigaan Zaini akhirnya terbukti. Penerjemah itu bukannya memudahkan, tapi justru membelitnya.

Penerjemah bernama Aziz berkali-kali merayunya agar Zaini mengaku membunuh juragannya.
Aziz memberikan jaminan, Zaini tidak akan lama di tahanan.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved