Senin, 6 Oktober 2025

Bocah 13 Tahun Korban Pemerkosaan Melahirkan, Kisahnya Sungguh Memilukan

Warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung ini pernah merasakan ada keanehan di perutnya.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Pekanbaru/Fernando Sihombing
Seorang anak perempuan berinisial HM yang baru berusia 13 tahun melahirkan dirawat di RSUD Bangkinang 

 Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nando

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Rudakpaksa yang dialami MH membuatnya hamil.

Namun remaja 13 tahun ini tidak tahu dirinya mengandung.

Padahal ia mengandung sampai tujuh bulan.‎

Warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung ini pernah merasakan ada keanehan di perutnya.

Namun ia tidak terpikir ada bayi dalam rahimnya.

Baca: Fakta-fakta Oknum Kapolsek Digerebek Saat Berdua Bersama Istri Anak Buahnya

Selama hamil, ia mengaku tidak pernah merasa mual.

Sampai akhirnya MH selalu buang air kecil.

‎Ibunya yang cemas membawa MH ke Bidan desa.

"Mama bawa ke bidan," katanya saat ditemui di Sekretariat P2TP2A Kabupaten Kampar, Kamis (8/3/2018).

Setelah dicek, ternyata cairan yang keluar dari kelaminnya adalah air ketuban.

Di situlah baru diketahui MH hamil.

Baca: Izin Kerja Istri Bripda Fer Ternyata Dijemput Oknum Perwira, Saat Diintai Ini yang Terjadi

Menurut Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, bidan menyatakan air ketuban sudah pecah.

Kemudian MH dilarikan ke RS Sansani di Pekanbaru.

Bayi perempuan MH lahir prematur secara normal, Senin (5/3/2018).

Hafiz menyebutkan, bayi lahir baru berusia tujuh bulan dalam kandungan.

Beratnya hanya 600 gram.

"Karena nggak ada biaya, orang tua korban (MH) memilih pulang," kata Hafiz. B

Bayi malang itu sempat dirawat seorang bidan desa bernama Siska dengan peralatan seadanya.

MH, remaja 13 tahun melahirkan di Kampar, mengaku dirudapaksa pada suatu siang beberapa bulan lalu.

Seorang pria tiba-tiba masuk ke rumahnya yang terletak di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.

Ia tidak ingat lagi hari dan tanggal kejadian itu.

"Sudah lama. Nggak ingat lagi," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar, Kamis (8/3/2018).

Remaja berkulit hitam ini masih sangat belia.

Tubuhnya kecil, tinggi sekitar 150 sentimeter.

MH sama sekali tidak kenal pelaku.

Apalagi pria bejat itu memakai sebo saat melampiaskan nafsu bejatnya.
Yang ia tahu, pelaku itu kurus tinggi dan berkulit putih.

Seingat dia, pelaku masuk dari pintu depan rumah.

Saat itu, MH sedang berada di kamar mandi.

Siang itu, ia sedang sendiri.

Ayah tiri dan ibunya pergi ke pasar.

Adiknya ikut dibawa.

Pelaku langsung mencarinya sampai ke kamar mandi.

Lalu memaksanya masuk ke dalam kamar.

Di kamar itulah ia dirudapaksa.

Pelaku kemudian mengancam MH setelah melakukan aksinya.

"Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," ujar MH mengulang ancaman pelaku.

Setelah itu, pelaku pun pergi begitu saja.‎

Sejak itu, pelaku tidak pernah datang lagi.

"Hanya sekali itu aja," katanya.

Ancaman pelaku membuatnya takut.

Ia memilih tidak memberitahu kejadian yang dialaminya kepada orang tua. ‎

Polisi terus menyelidiki kasus remaja 13 tahun melahirkan di Kampar.

Kasus dugaan pencabulan MH telah dilaporkan ke Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kampar, Selasa (6/3) malam lalu.

MH remaja 13 tahun yang melahirkan di Kampar sementara ditampung di Sekretariat P2TP2A Kampar.

Sedangkan bayi perempuannya mendapat perawatan intensif di RSUD Bangkinang.

Kepala Sat Reskrim Polres Kampar, AKP. Fajri mengatakan, kasus ini masih diselidiki.

Ia mengaku, MH belum diambil keterangan.

"Ceritanya, korban nggak tahu siapa pelakunya (rudapaksa). Tapi masih perlu diselidiki," ungkapnya.

Fajri menyatakan pihaknya pasti akan menangani laporan tersebut.

Ia masih menunggu laporan tentang hasil penanganan dari Kepala Unit III yang juga membidangi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Fakta di balik kisah remaja 13 tahun yang melahirkan di Kampar memang masih sulit dipastikan.

MH, remaja warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung itu, diduga kuat korban rudapaksa.

Namun masih perlu digali lebih mendalam.

Ketua Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar, Hafiz Tohar mengungkapkan, MH sulit diajak berkomunikasi. ‎

Ia mengakui dirudapaksa beberapa bulan lalu.

Namun pengakuan MH belum bisa dijadikan bahan untuk menindaklanjuti penanganan kasus.

"Korban (MH) nggak ingat kapan (dirudapaksa). Siapa? Nggak tahu dia," kata Hafiz, Kamis (8/3/2018).

Ia mengatakan, korban juga nggak mengenal suara dan bau badan pelaku.

Namun MH diduga dirudapaksa di rumahnya.

Pelaku menggunakan penutup wajah.

Pelaku mengancam membunuh MH jika melawan.

Hafiz mengatakan, cerita MH itu baru didapat saat diajak berbincang.

Menurut dia, korban lebih banyak tampak kebingungan.

Hal ini dapat dimaklumi, mengingat MH masih terlalu muda.

‎Guna memastikan kisah MH, pihaknya akan meminta bantuan Psikolog Forensik.

"Korban dikonseling dulu. Terus diwawancarai sampai didapat cerita yang jelas," jelas Hafiz.

Di usianya yang masih belasan tahun, seorang anak perempuan berinisial HM (13) asal Kampar diduga baru saja melahirkan.

Tak jelas siapa suami ataupun pria yang menghamili remaja yang kini telah menjadi ibu itu.

HM sekarang ditampung di Sekretariat Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar.

Ia dibawa ke kantor yang terletak di Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota depan Kantor BPKAD Kampar itu, Selasa (6/3/2018) malam.

Sedangkan sang bayi dirawat di RSUD Bangkinang sejak Selasa malam.

"Bayinya harus di-incubator. Terlalu kecil," kata Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, Rabu (7/3/2018) siang kepada Tribunpekanbaru.com.

Hafiz belum tahu kapan HM melahirkan. Namun informasinya, persalinan di sebuah rumah sakit di Pekanbaru secara normal.

Pihaknya kesulitan mengajak warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung itu berkomunikasi.

Bahkan ia sempat kaget ketika mendengar HM memanggil bayinya.

"Mana adik? Adik saya itu," kata Hafiz mengulang ucapan HM memanggil bayinya.

Ia tidak tahu maksud sebutan "adik" untuk sang bayi.

Menurut Hafiz, P2TP2A awalnya menerima informasi dari seseorang mengaku RT dari Desa Karya Indah.

RT itu menyebutkan ada seorang anak diduga korban pencabulan baru melahirkan dan sedang dirawat di RSUD Bangkinang.

Kemudian, P2TP2A menemui HM di RSUD Bangkinang.

Menurut cerita yang dihimpun, seorang bidan desa sempat merawat sang bayi setelah pulang dari rumah sakit di Pekanbaru.

Namun bidan tidak menyanggupi perawatan lebih lama karena kondisi bayi terlalu lemah.

Hafiz mengatakan, selama ini HM tinggal bersama ayah tiri dan ibu kandungnya.

HM diketahui belum pernah mengecap pendidikan di bangku sekolah. "Katanya anak ini nggak pernah sekolah," pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Tak Pernah Mual, Remaja 13 Tahun Melahirkan di Kampar Ternyata Tak Tahu Dirinya Hamil

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved