Jumat, 3 Oktober 2025

Wanita di Lamongan Ini Tumbuh Tumor di Mata Karena Tergores Daun Jagung

Khotimah menderita tumor mata dan hanya bisa merintih kesakitan saat bertandang untuk mengurus keanggotaan sebegai peserta BPJS

Surya/Hanif Manshuri
Nur Khotimah, penderita tumor mata bersama bapak, ibu dan anaknya saat di depa Kantor BPJS menuju Surabaya, Rabu (7/3) 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Siapa yang tidak terenyuh saat melihat kondisi seorang ibu beranak satu, Nur Khotimah (31), warga Dusun Katar, Desa Ngimbang, Kecamatan Ngimbang, Lamongan Jatim ini.

Khotimah menderita tumor mata dan hanya bisa merintih kesakitan saat bertandang untuk mengurus keanggotaan sebegai peserta BPJS.

Bola matanya yang memerah diselimuti darah melotot keluar karena sakit tumor yang dideritanya. Ibu muda anak pasangan Samidi (60) dan Sumarmi (55), keluarga miskin ini kini berupaya untuk mendapat pertolongan akan sakitnya.

Diantar orang tuanya menuju Kantor BPJS di jalan Lamongrejo Lamongan, Nur Khotimah diusahakan untuk memiliki dan menjadi peserta BPJS untuk sarana pengobatannya, Rabu (7/3/2018).

Baca: Ternyata Ahok dan Vero Sempat Berbalas Surat Selama Jalannya Persidangan Cerai

Kedatangan Nur Khotimah di parkiran halaman Kantor BPJS menjadi perhatian para peserta BPJS yang pagi tadi sama-sama sedang mengurus ke administrasi di BPJS.

"Ini saya sedang mengurus kepersetaan BPJS dan dibantu oleh seorang anggota polisi serta warga dari Tumenggungan," ungkap Samidi kepada Surya.co.id di pelataran Kantor BPJS.

Awal sakit yang diderita anaknya itu menurut Samidi sejak 2015. Sakit semula dipicu dengan kejadian yang sangat sepele.

Bola mata Nur Khotimah tergores daun jagung saat sedang panen jagung di lahan persilan milik Perhutani.

Kejadian itu membuat mata Nur terasa gatal. Beberapa kali diperiksakan, hasilnya mata Khotimah semakin bengkak hingga keluar seperti sekarang ini.

"Dirasakan anak saya, sakitnya hebat saat darah itu belum keluar dari mata," kata Samidi.

Khotimah pun mengatakan demikian. Jika darah sudah keluar dari matanya, sakit yang dirasakan akan sedikit berkurang.

"Tapi sekarang mata kiri saya tidak bisa dipakai melihat," tandas Nur Khotimah.

Menurut Samidi, yang pensiunan PNS dengan golongan terakhir II D ini, ia pernah mengusahakan anaknya untuk berobat di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Dan pada 2016, terhitung hingga 1,7 bulan, Nur Khotimah harus menunggu antrean untuk penanganan lebih lanjut.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved