Sabtu, 4 Oktober 2025

Harimau yang Terkam Jumiati Alami Perubahan Perilaku, Tidak Takut Manusia

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengungkapkan, harimau yang diduga memangsa Jumiati telah berubah tingkah lakunya

Dok BBKSDA Riau
Harimau Sumatera tengah beristirahat di perkebunan sawit Desa Tanjung Simpang, Kec Pelangiran, Kab Indragiri Hilir. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Seekor harimau sumatera dikabarkan telah menerkam seorang pekerja sawit bernama Jumiati, warga Desa Tanjung Simpang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Saat ini, harimau tersebut masih belum ditangkap oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Binatang buas itu kerap muncul di permukiman warga setempat. Bahkan, tim di lapangan yang berupaya menangkap juga sering bertemu harimau tersebut.

Baca: Kakak Kandung Juwarti Terkejut Saat Dengar Adiknya Mau Jual Ginjal Demi Belikan Anaknya Ponsel

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengungkapkan, harimau yang diduga memangsa Jumiati telah berubah tingkah lakunya.

"Dari hasil perjumpaan kita, diambil beberapa kesimpulan antara lain, dicurigai harimau sumatera yang memangsa warga (Jumiati) itu si Bonita yang kita beri nama sebelumnya dan berjenis kelamin betina," tutur Suharyono saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (6/2/2018).

Dia mengatakan, harimau tersebut diamati secara terus menerus. Hal itu dilakukan untuk upaya observasi atau penyelamatan harimau.

Perubahan tingkah laku yang dialami Bonita, misalnya tidak takut dengan manusia dan sering mendekati kendaraan. Sebab, warga dan tim di lapangan sering bertemu dari jarak dekat.

"Dari keterangan ahli, Bonita berubah tingkah laku akibat pengaruh sistem syaraf dia," ujar Suharyono.
Kerja syaraf Bonita, sambung dia, terpengaruh penyakit yang mungkin terbawa karena sering memangsa ternak warga, seperti ayam, kambing dan anjing.

Baca: Cerita Anak Sulung Tukinem: Sejak Jumat Sekeluarga Kesurupan Massal, Tetangga Takut Lewati Rumah

"Mungkin hewan yang dimangsa itu dalam kondisi tidak sehat, sehingga virusnya berimigrasi mengubah syarafnya," kata Suharyono.

Sementara itu, penangkapan ditargetkan tidak melukai ataupun membuat cacat si raja hutan tersebut.

Oleh karena itu, lima orang tim medis telah dikirim ke lokasi untuk melakukan upaya penangkapan.
"Sampai hari ini, tim medis telah melakukan evaluasi. Rencananya akan dibius. Bukan ditembak bius. Tapi dipancing dengan makanan yang diberi zat adiktif. Setelah harimaunya lemah, baru dilakukan suntik bius," jelas Suharyono.

Penulis: Kontributor Kompas TV Pekanbaru, Citra Indriani

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tingkah Laku Harimau yang Memangsa Jumiati Berubah, Ini Penyebabnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved