Semula Dikira Tewas Akibat Kesurupan, Tukiyem Ternyata Dicekoki Air
Tukiyem yang awalnya disebut meninggal karena kesurupan, ternyata dibunuh. Ironisnya, para pelaku masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Tukiyem.
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Kematian Tukiyem (51), warga Dusun Jeruk, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, menggegerkan warga setempat.
Tukiyem yang awalnya disebut meninggal karena kesurupan, ternyata dibunuh.
Ironisnya, para pelaku masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Tukiyem.
Bahkan satu di antaranya adalah anak kandung.
Terungkapnya pembunuhan ini setelah polisi melakukan autopsi terhadap jenazah Tukiyem.
Sebab sebelumnya dicurigai Tukiyem meninggal secara tidak wajar.
Baca: Tugas Efektif Sniper MCA, Bagi Berita Bohong dan Sebar Virus
Dari hasil autopsi yang dilakukan dokter forensik RS Bhayangkara Kediri di RSUD dr Soedomo Trenggalek, Tukiyem dipastikan tewas dibunuh.
Menurut Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana, Minggu (4/2/2018), perempuan nahas ini dipaksa minum air.
"Dari hasil autopsi ada bekas kekerasan di sekitar mulut korban," terang Sumi.
Selain itu saluran nafas Tukiyem juga penuh dengan air.
Air bahkan mencapai rongga dada dan membanjiri paru-paru.
"Karena cairan ini korban mati lemas," tambah Sumi.
Setelah mendapatkan hasil autopsi, polisi pun bergerak cepat dan memeriksa 15 saksi.
Baca: PSG vs Real Madrid, Memori Zidane di Kota Cinta
Lima di antaranya dipastikan akan menjadi tersangka.
SSatu anak kandung, yang lain ada menantu, kakak ipar dan adik ipar," ungkap Handana.
Namun belum diketahui motif pembunuhan ini.
Menurut Sumi, diketahui Tukiyem dipaksa minum air dari selang yang mengalirkan air dari sumber.
Selain itu ada juga sebuah kain untuk membantu agar air yang dimasukkan mulutnya tidak tumpah.
Laporan Kesurupan
Kasus ini terungkap dari laporan kesurupan di Dusun Jeruk.
Baca: Dikunjungi Ustaz Abdul Somad, Syahrini : My Dream come true
Karena suasananya sangat ramai, warga melapor ke polisi.
Saat polisi datang ke lokasi, Tukiyem sudah meninggal dunia.
Karena curiga dengan kematiannya, polisi kemudian melakukan autopsi.
Namun hingga kini belum diketahui motif pembunuhan terhadap Tukiyem.
Penyidik masih kesulitan meminta keterangan para pelaku, karena kondisi mereka juga masih shock.
"Kami rencananya berkoordinasi dengan psikiater untuk membantu penyidikan," ujar Sumi.