Masyarakat Rela Lahannya Dibuat Jalan Bebas Hambatan
ruas jalan bebas hambatan dari Tanjung Selor hingga ke Mangkupadi dan batas Bulungan-Berau akan sangat penting keberadaannya
Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Peran serta masyarakat dinilai cukup besar dalam realisasi pembangunan jalan bebas hambatan.
Sebagian besar masyarakat merelakan lahannya saat pembangunan ruas jalan bebas hambatan tersebut.
Seperti saat akan dikerjakannya Seksi II Sajau-Binai sepanjang 10 kilometer.
Rata-rata masyarakat yang lahannya terkena dampak merelakan untuk dibuat jalan.
TIDak tanggung-tanggung, lebar jalan yang dibuka pemprov mencapai 30 meter.
"Kami sangat berterimakasih atas kerjasama masyarakat. Kami memang sangat menggalakkan sosialisasi waktu itu," sebut Kepala PUPR Perkim Kalimantan Utara Suheriyatna, Kamis (1/2/2018).
Rencana menggarap Seksi I (Tanjung Selor-Sajau), Dinas PUPR Perkim klaimnya juga sudah jauh hari bersosialisasi.
Baca: Energi Fosil Masih Kuasai Sumber Energi Listrik di Kalimantan Utara
Lagi-lagi masyarakat bersedia lahannya dilewati terpakai untuk pembangunan jalan bebas hambatan yang akan terkoneksi dengan KIPI Tanah Kuning dan objek wisata pantai di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
"Lahan sudah tidak ada masalah. Masyarakat sudah siap menghibahkan," katanya.
Berkat kerjasama masyarakat, biaya pembangunan ruas jalan bisa lebih dimaksimalkan untuk membangun setiap meter ruas jalan yang dibutuhkan.
Suheriyatna mengatakan, ruas jalan bebas hambatan dari Tanjung Selor hingga ke Mangkupadi dan batas Bulungan-Berau akan sangat penting keberadaannya.
Ruas jalan tersebut diyakininya akan menjadi urat nadi ekonomi Kalimantan Utara.
"Di sana ada KIPI Tanah Kuning. Ada juga objek wisata. Tentu sepanjang yang dilalui jalan ini, akan muncul pusat-pusat ekonomi baru. Dampaknya untuk masyarakat juga," sebutnya.