Selasa, 30 September 2025

Ternyata Orang yang Tega Mendorong Pacarnya yang Lagi Hamil ke Sungai Opak Guru Agama SD

AS (20) satu diantara dua pelaku pembuangan perempuan di jembatan Kretek mengaku dirinya belum siap untuk bertanggung jawab atas janin yang dikandung

Editor: Sugiyarto
Kompas.com
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hafi Prabowo (kiri), menunjukkan barang bukti bersama dua tersangka percobaan pembunuhan mahasiswi dari Klaten. Tersangka dan barang bukti dirilis di Mapolres Bantul, Selasa (30/1/2018). 

"Untuk korban memang statusnya mahasiswi, para pelaku juga mahasiswa. AS pacar korban ini juga guru di SD, ia ngajar (mata pelajaran) agama," ujar Waka Polres Bantul, Kompol Mariska Fendi Susanto ketika memberikan keterangan di Mapolres Bantul, Selasa (30/01/2018)

Dijelaskan Mariska, motif pemeriksaan awal terhadap pelaku, dugaan kuat percobaan pembunuhan dengan cara di buang di sungai Opak dipicu masalah asmara.

Diketahui, korban saat ini tengah mengandung usia 30 minggu atau 7 bulan. Sehingga korban meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.

Namun, pelaku menolak dan rencananya hendak menggugurkan kandungan tetapi tidak bisa dan belum ada kata sepakat.

"Oleh tersangka, korban kemudian direncanakan untuk dibunuh. Mereka (korban dan pelaku) sebelumnya juga sempat muter-muter kota Yogyakarta nyampe jembatan Kretek, dirasa pas, korban didorong ke sungai," terang Mariska.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku AS dibantu oleh seorang rekannya berinisial YR. 

Menuju lokasi kejadian, pelaku AS awalnya berboncengan dengan korban Septiana, kemudian YR mengendarai sepeda motor seorang diri.

"Pelaku YR ini juga dekat dengan korban, dan pernah menjalin hubungan dekat, apakah mantan, masih kita dalami itu," bebernya.

Sebelum mendorong korban ke dasar sungai, pelaku diketahui juga sempat merampas Handphone, power bank dan dompet milik korban.

Setelah melancarkan aksinya, kedua pelaku kemudian membuang motor korban jenis supra nopol AD 3389 Es di sungai kecil sekitar lokasi kejadian.

"Apakah ini percobaan pembunuhan, pembunuhan direncanakan atau tidak masih terus kita dalami," tuturnya.

Setelah membuang pelaku dan motor korban dianggapnya selesai, kedua pelaku kemudian mencoba melarikan diri menuju kota Jakarta.

"Awalnya pelaku ke Jakarta hendak menggunakan Kereta Api, mereka sudah pesan tiket, namun dibatalkan. Hingga akhirnya mereka menuju Jakarta menggunakan moda transportasi bus," terang perwira polisi berpangkat Melati ini.

Sebelumnya diceritakan, setelah mengetahui adanya indikasi percobaan pembunuhan terhadap korban, petugas segera melakukan pengajaran terhadap pelaku ke rumahnya di Klaten, ternyata nihil karena kedua pelaku sudah terlebih dahulu kabur ke Jakarta.

Petugas kepolisian kemudian berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk menghubungi pelaku dan segera menyerahkan diri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan