Senin, 29 September 2025

Pengurus Rumah Ibadah Ngaku Terima Bansos Dibeking Anggota DPRD

Pengerjaan renovasi sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, namun belum kelar lantaran butuh biaya yang besar.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Hendra Gunawan
Tribun Medan/Jefri Susetio
Salah satu rumah ibadah di Sumatera Utara yang terbengkalai pembangunannya 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengurus rumah ibadah yang mengantre untuk verifikasi berkas di Biro Sosial dan Kesejahteraan, Gedung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara merasa bersyukur menerima bantuan sosial (bansos). Pada umumnya, mereka berikan proposal kepada anggota DPRD.

Seorang pengurus gereja yang menolak identitasnya dipublikasi (P Pasaribu), mengatakan, pengurus Gereja Santo Selikus, Perdagangan, Simalungun sudah empat kali mengajukan proposal bantuan sosial (bansos). Tapi selalu gagal tanpa diberikan alasan yang jelas.

Baca: Kasus Bocah Kecanduan Seks Bukan Pada YK Saja, Bocah Lain Bahkan Lebih Parah

“Saya tidak sendiri, beberapa kawan sudah di dalam, dan kami juga dibantu oleh anggota DPRD Simalungun Lindung Samosir. Bahkan, Pak Lindung yang masih di dalam bantu mengurus berkas,” ujarnya saat ditemui mengantre di Gedung Pemprov Sumut, beberapa hari lalu.

Selain itu, kata dia, Lindung Samosir yang membantu pengurus gereja membuat proposal, sekaligus mengajukan proposal. Selanjutnya, melakukan lobi-lobi alias berjuang supaya gereja bisa memperoleh bansos rumah ibadah.

Menurutnya, gereja sedang membutuhkan bantuan untuk perbaikan kamar mandi, serta renovasi bagian depan. Pengerjaan renovasi sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, namun belum kelar lantaran butuh biaya yang besar.

Ia menceritakan, Lindung bukan tinggal di seputaran gereja, namun punya perhatian kepada rumah ibadah. Sehingga, berulangkali memberikan bantuan supaya gereja dan pernah membawa Bupati Simalungun JR Saragih mendatangi gereja mereka.

“Repot kali mengurus bansos ini, bolak-balik, jadi bersyukur kali Pak Lindung Samosir bantu, baik sekali. Terkadang dia suka menyumbang di gereja. Bapak itu bukan tinggal di kampung kami,” katanya.

Dia bersama ratusan pengurus rumah ibadah, terlihat duduk di sofa yang disediakan Pemerintah Provinsi Sumut. Bahkan, tidak sedikit pengurus masjid, gereja maupun tempat ibadah lainnya duduk di lantai. Beberapa di antara mendengkur di pojok.

Ratusan pengurus rumah ibadah yang berasal dari 33 kabupaten/kota di Sumut memadati lantai-3 Gedung Pemprov Sumut sejak pagi. Mereka pada umumnya, kelelahan karena berangkat tengah malam dari kota asal. Adapula di antaranya mereka berhari-hari menempuh perjalanan darat.

“Saya berangkat tadi pagi, kejebak macet pula di Tanjungmorawa sehingga tiba di sini agak siang, antrean panjang. Makanya, sampai sore belum siap-siap. Semoga karena ada anggota dewan agak cepat diurus,” ujarnya perempuan paruh baya ini.

Ia menuturkan, hampir semua pengurus gereja sangat gembira lantaran kabar yang beredar menerima Rp 54 juta. Apalagi, tidak banyak gereja di kawasan Perdagangan, Simalungun yang terima bantuan serupa dan mereka perdana mendapat bansos.

“Saya enggak tahu apakah bersih (tidak dipotong) atau pun enggak, namun ada ucapkan terima kasih kepada yang bantu mengurus,” katanya.

Sedangkan, pengurus gereja berasal dari Kabupaten Asahan, Manurung menyatakan, pada umumnya pengurus rumah ibadah dibantu oleh anggota DPRD Sumut. Biasanya, proposal diberikan kepada anggota DPRD dan staf dewan yang mengurus ke Pemprov Sumut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan