Ditodong Pisau, Wanita Nekat Lawan Lawan Maling Bercadar dan Ini yang Terjadi
Percobaan pencurian terjadi di sebuah rumah Jl Kalikepiting Bhakti 1/15 Surabaya, Sabtu (13/1/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Percobaan pencurian terjadi di sebuah rumah Jl Kalikepiting Bhakti 1/15 Surabaya, Sabtu (13/1/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Indra Purnomo Agung (33), maling asal Jl Pacar Kembang V/18 Surabaya ini takluk setelah duel dengan korban seorang wanita.
Wanita yang menggagalkan aksi pencurian Indra itu, yakni Kusmiati (38) yang tidak lain pemilik rumah Jl Kalikepiting I/15 Surabaya.
Kejahat yang dilakukan Indra ini direncanakan secara matang. Dia mempersiapkan aksi dengan membawa pisau dapur, lakban dan kaus sebagai penutup wajah (cadar) dari rumah.
Begitu melihat rumah korban sepi, Indra menerobos masuk rumah.
"Saat itu (korban) sedang ngepel rumah bagian depan dan menyiram taman. Saya masuk dan langsung ke kamar tanpa dilihat pemilik rumah," aku Indra di hadapan petugas Polsek Tambaksari yang memeriksanya," Minggu (14/1/2018).
Setelah berada di kamar rumah korban, cerita, Indra, dirinya selanjutnya mengeluarkan kaus yang dibawanya untuk menutupi wajah dan kepala.
Dirinya hanya terlihat kedua matanya. Kemudian pisau dikeluarkan dari balik bajunya dan lakban disimpan di saku jaket sebelah kanan.
Saat korban berada di kamar itulah, korban masuk ke kamar dan terkejut mendapati orang tak dikenal pakai penutup wajah (cadar).
Tak ingin aksinya digagalkan, pelaku memegang tangan kanan korban dan menodongkan sebilah pisau ke korban.
"Sambil menodongkan pisau, saya ancam dan bilang mbak sampean jangan teriak-teriak," ucap Indra.
Mendapat todongan pisau dari sang maling, bukannya membuat korban takut.
Sebalinya, korban Kusmiati berontak dan melawan. Keduanya terlibat duel dan korban merebut pisau dari genggaman tangan kanan pelaku.
"Saya lawan dan berusaha melepaskan diri dari ngengaman maling. Pisau saya rebut dan sempat terkena luka sedikit di tangan, kemudian teriak keras minta tolong," tutur korban Kusmiati.
Dari teriakan minta tolong koran itulah, membuat tetanganya berdatangan dan memberi petolongan.