Dendam Lama karena Istri Digoda, Wahyudi Lawan Tiga Orang di Gang Sempit, Ini Akibatnya
Tiga orang menderita luka berat sementara satu orang lagi mengalami luka ringan akibat carok yang terjadi di desa Bilis-bilis, Kecamatan Arjasa
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Tiga orang menderita luka berat sementara satu orang lagi mengalami luka ringan akibat carok yang terjadi di desa Bilis-bilis, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Kamis (11/1/2018).
Diduga, carok yang melibatkan empat orang ini dipicu dendam masa lalu yang masih terkait dengan persoalan perempuan.
Empat warga yang terlibat carok itu adalah Wahyudi (30), warga Desa Duko, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, melawan tiga orang yakni Matsaini (35), Ainur Raam (27), dan Andi (25).
Ketiganya adalah warga Desa Sumber Nangka, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean Sumenep, Madura.
Carok satu lawan tiga itu juga membuat Moh Saleh (37), warga Desa Sumber Nangka yang sebenarnya berniat melerai, terluka terkena sabetan senjata tajam.
Kapolres Sumenep, AKBP Fadhilah melalui Kasubag Humas, AKP Abd Mukit, menyebutkan, tragedi berdarah diduga karena dendam lama tahun 2008 lalu.
Saat itu Wahyudi dibacok oleh Ainur Rahman dan Mat Sani.
Lalu pada 2010 lalu, ganti Wahyudi yang melakukan balas dendam dan membacok Ainur Rahman.
“Penganiayaan itu berawal dari dugaan Ainur Rahman dan Mat Sani menggoda istri Wahyudi, pada tahun 2008 lalu. Pada 2010, dendam itu masih terus berlangsung dan kembali berlanjut kemarin," kata Abd Mukit, Jumat (12/1/2017).
Dalam tragedi ini, sebelumnya Wahyudi berpapasan dengan Ainur Rahman dan Mat Sani di Jalan Desa Bilis-bilis.
Ainur Rahman dan Mat Sani yang sudah menaruh dendam lama, lalu mengejar Wahyudi. Kali ini, keduanya dibantu oleh Andi.
Tepat di jalan setapak Desa Bilis-Bilis, Wahyudi dicegat hingga kemudian terhadu perkelahian tak seimbang, satu lawan tiga.
Baik Wahyudi serta ketiga lawannya sama-sama menghunus senjata tajam jenis celurit dan pedang.
Carok tak bisa terhindarkan, mereka saling bacok dan luka-luka tak terhindarkan.
“ Pada saat carok tak imbang itu terjadi, datanglah Mohammad Saleh, tokoh masyarakat warga sekitar yang datang melerai."
"Namun akhirnya juga mengalami luka-luka terkena sabetan senjata tajam, hingga kemudian carok berhenti,” kata Farid warga yang turut membantu mengevakuasi korban luka-luka.
Warga baru datang mengevakuasi keempat warga yang terlibat carok setelah aparat kepolisian dan aparat desa setempat datang ke lokasi kejadian.
Mereka yang terluka segera dievakuasi ke puskesmas setempat dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
“Yang bernasib sial juga dialami Mohammad Saleh yang melerai carok itu juga mengalami luka serius di jari kedua tangannya. Sedangkan Andi yang juga mengalami luka-luka berhasil kabur,” lanjut Farid.
Selain membawa korban ke Puskesmas setempat, polisi kini juga tengah memburu salah satu pelaku yakni Andi.
“Kami juga masih mengejar salah satu pelaku yakni Andi yang berhasil kabur,” sambung Abd Mukid.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yakni dua buah pasang sandal japit yang ada bercak darah dan sepasang sandal warna hitam merk Mochbeht. Serta, pakaian milik Wahyudi, Mat Sani dan Ainur Rahman.