Kamis, 2 Oktober 2025

Cerita Petugas Lapas Nusakambangan 'Diganggu' Noni Belanda hingga Bertemu Penampakan

Saat berjaga di pos tiga, ia pun pernah merasa tiba-tiba pos jaga bergetar hebat, laiknya diguncang gempa besar.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jateng
Lapas Nusakambangan di Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap Jateng. 

Senada disampaikan petugas lain, Joko.

Menurut dia, kejadian-kejadian tak lumrah sudah menjadi hal biasa bagi petugas yang ada di Nusakambangan.

"Yang namanya penjara, hal-hal seperti itu sudah lazim. Apalagi ini di Nusakambangan," ujar pria asal Klaten yang sudah belasan tahun bertugas.

Dia menceritakan, pernah suatu ketika saat bertugas malam melihat sesosok seperti manusia berj‎alan melewatinya.

Tak lama kemudian, sosok tersebut berjalan menembus tembok dan sel.

"Sosoknya jelas, tapi saya gak tahu siapa dia, terus ngilang menembus sel," paparnya.

Baca: Ibu yang Sekap Tiga Anak Kandungnya Kini Dirawat di RSJ Lawang

Potensi Terpendam
Petugas Lapas Batu, Taufik kembali berbagi pengalaman setelah 18 tahun mengabdi sebagai sipir di Nusakambangan.

Menurut dia, 'pulau penjara' itu banyak memiliki potensi terpendam, khususnya dari segi sumber daya alam.

Seperti pohon plalar yang hanya berbunga lima tahun sekali hingga batu tumpang.

Di tangan kreatifnya, kekayaan alam itu dimanfaatkan untuk bisa memberikan penghasilan tambahan.

Di masa booming batu akik beberapa waktu lalu, pria yang sudah bekerja sebagai sipir Lapas Batu sejak usia 23 tahun itu mengaku bisa meraup keuntungan puluhan juta rupiah lewat menjual batu akik tumpang bulu hanoman.

Bahkan, dari situ ia bisa membangun rumah di Pulau Nusakambangan.

"Surat SK kerja saya buat beli tanah, nah proses pembangunannya sampai jadi lewat hasil jual batu akik," tutur warga Desa Limbangan, Nusakambangan, yang saat itu ditemui sedang duduk di pos penjagaan pintu masuk Lapas Batu seraya menghisap rokok.

Lapas Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah.
Lapas Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah. (Tribun Jateng)

Saat itu, batu akik ukuran kecil atau sekitar 1 sentimeter dijual dengan harga Rp 500 ribu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved