Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub Jawa Barat

Peluang Dedi Mulyadi Menang di Jabar Tak Sebesar Ridwan Kamil

Partai Golkar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018.

Tribunnews.com / Rizal Bomantama
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat hadir dalam pembukaan Mukernas Kosgoro 1957 di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (12/12/2017) malam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menarik dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018.

Lantas siapa yang akan didukung partai berlambang pohon beringin?

Nama Dedi Mulyadi disebut-sebut bakal dimajukan sebagai calon Jabar 1.

Baca: TNI Tindaklanjuti Pernyataan Mantan Dirjen Hubla Terkait Dana Operasional Paspampres

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan memilih Dedi merupakan pilihan realistis.

"Ini pilihan realistis, walaupun kalau pertanyaannya akan memenangkan Pilkada. Saya harus mengatakan peluang jauh lebih kecil," tutur Yunarto, Senin (18/12/2017).

Meskipun peluang menang relatif kecil, namun, kata dia, mendukung kader sendiri membuat Partai Golkar mendapatkan momentum membuat kader lebih militan di dalam bekerja.

Pada saat mendukung Ridwan Kamil, kata Yunarto, Golkar belum mendapatkan kepastian kadernya akan menempati posisi calon wakil gubernur.

Baca: Rabu, Ridwan Kamil Bakal Tentukan Pendamping di Pilgub Jabar

"Ketika mendukung Emil wakil belum tentu dapat lalu apa insentif yang bisa didapatkan. Walaupun Ridwan Kamil memiliki peluang menang dibandingkan Dedi Mulyadi kalau kita baca di survei," tambahnya.

Sebelumnya, DPP Partai Golkar mencabut dukungan untuk Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada Jawa Barat 2018.

Ridwan Kamil dianggap tidak menindaklanjuti rekomendasi Partai Golkar untuk menggandeng Daniel Muttaqien Syaifullah sebagai bakal calon wakil gubernur sampai batas waktu yang ditentukan pada (25/11/2017) lalu, sebagaimana rekomendasi partai.

Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham, ditulis bahwa keputusan itu diambil semata-mata lantaran ingin menjaga kehormatan dan marwah serta kepentingan Partai Golkar di Jawa Barat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved