Ini Yang Ada di Dalam Otak Mk Sebelum Memutilasi Jasad Sang Istri
Semua rangkaian berdarah bermula pada Senin (4/12/2017). Setelah cekcok hebat, lelaki itu mencekik sang istri.
Laporan wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Anak usia sekitar dua tahun ada di bayangan Mk (23) saat memutilasi istrinya sendiri yang bernama Siti Saadah (21) alias Sinok alias Nindy.
Jasad Siti ditemukan terbakar dengan kepala dan kaki sudah terpisah dari jasadnya di Desa Ciranggon Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang pada Kamis (7/12/2017).
Semua rangkaian berdarah bermula pada Senin (4/12/2017). Setelah cekcok hebat, lelaki itu mencekik sang istri.
Keesokan harinya, Selasa (5/12/2017), Mk memutilasi korban di bagian kepala dan kaki lalu membuangnya di sekitar Curug Cigentis, kawasan karst Gunung Sanggabuana.
Setelah membuang, Rabu (6/12/2017) Mk membakar tubuh istrinya sendiri itu.
"Saat itu (memutilasi), saya teringat anak saya. Saya nangis kebayang anak. Kami menikah sejak 2015 dan dikaruniai satu anak dan sekarang diurus di Bogor, di orang tua saya," ujar Mk kepada Wakapolres Karawang Kompol Rano Hadianto di Mapolres Karawang, Kamis (14/12/2017).
Baca: Ibu Muda Kaget Tiba-tiba ABG Ini Masuk Kamarnya dan Langsung Main Remas
Baca: Kata-kata Terakhir Sopir Go-Car Sebelum Dieksekusi Pembunuh Berdarah Dingin
Korban kerap meminta materi seperti mobil pada Mk yang penghasilannya tidak bisa memenuhi keinginannya. Korban meminta dibelikan kendaraan namun apa daya uang tidak ada.
"Dia minta dibelikan mobil tapi saya tidak bisa penuhi. Saya bilang rental mobil saja. Dia juga menghina orang tua saya, dibilang tidak bisa rawat anak, saya memang belum kirim uang," ujar Mk.
Cek-cok diantara keduanya semakin memanas. Korban sempat mencekiknya namun Mk berontak dan memukul bagian leher dekat muka sang istri sebanyak dua kali.
Tiba-tiba, korban tersungkur. Ia sempat mengecek nafas sang istri serta detak jantungnya namun ternyata sudah tidak ada.
"Saya kalap, lalu saya tutup mulutnya dengan lakban. Dua hari setelah itu lalu saya terpaksa begitu (memotong kepala dan kaki) supaya saat dibuang tidak berat dan saya masih bingung mau dibuang kemana," ujar Mk.
Hingga akhirnya, di hari kedua setelah pertengkaran dan sejak istrinya tak bergerak, Mk memutilasi kepala dan kedua kaki istrinya kemudian dibuang ke Curug Cigentis.