Banjir, Musibah Terbesar Sepanjang Tahun 2017 di Sultan Daulat
Banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan kiriman dari Aceh Tenggara, Kutacane ini menggenangi tiga desa.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam makin parah dan menyebabkan sejumlah warga di sana mengungsi ke rumah kerabat.
"Malam ini air terus meninggi, warga sudah banyak mengungsi ke tempat lebih tinggi," kata Khairunnas, kepada Serambinews.com,Senin (4/12/2017).
Menurut Khairunnas, banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan dan kiriman dari Aceh Tenggara, Kutacane ini menggenangi tiga desa.
Ketiga desa yang terkena dampak banjir meliputi, Suka Maju, Jabi-Jabi dan Sigrun yang menjadi lintasan Sungai Souraya.
Baca: Jokowi Tinjau Pembangunan Infrastruktur Atasi Banjir di Kabupaten Bandung
Khairunnas yang juga Kepala Kantor Kesbangpol Subulussalam mengatakan ketinggian banjir mencapai 190 centimeter dari permukaan tanah atau bibir sungai Souraya.
Dikatakan, bencana banjir malam ini merupakan terbesar dalam tahun 2017.
"Ini terbesar, kemarin tidak separah ini," kata Khairunnas.
Dikatakan, hingga malam ini debit air tampaknya makin meninggi warga pun semakin was-was. Kharunnas bersama sejumlah pihak terkait telah berada di lapangan.
Sebab, meski tidak ada korban, warga yang terdampak rumahnya membutuhkan pertolongan untuk mengevakuasi harta benda mereka.
Salah seorang korban banjir Syamsuardin kepadaSerambinews.com mengatakan rumahnya sudah terendam banjir hingga puluhan centimeter.
Menurut Syamsuardin, kondisi banjir di SUka Maju makin parah. Bahkan, ada rumah warga sudah bebas berdayung sampan. Syamsuardin berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan penanggulangan korban banjir di sana.