Ketahuan Mesum di Masjid, Pasangan Ini Milih Nginap di Polsek Daripada Pulang, Begini Nasibnya Kini
Kebetulan saat itu SP melintas dan menghampiri Sus. Setelah obrolah kecil, keduanya kemudian berboncengan mengendarai kendaraan roda dua
SP mengisahkan, kisah cinta mereka bermula tiga bulan lalu ketika Sus mencari tumpangan hendak berangkat bekerja di Perempatan Kalipucang, Welahan.
Kebetulan saat itu SP melintas dan menghampiri Sus. Setelah obrolah kecil, keduanya kemudian berboncengan mengendarai kendaraan roda dua.
Pertemuan sekilas itu berlanjut hingga rasa saling menyukai.
SP mengatakan, Sus bekerja di mebel di Tahunan, sedangkan SP sendiri bekerja di Desa Teluk Wetan, Welahan.
"Sudah lima kali kami begituan, mencari tempat sepi. Kami khilaf," tuturnya.
"Alhamdulilah lega rasanya bisa menikahi pasangan yang saya idam-idamkan. Saya rasa tidak ada yang kebetulan. Dialah jodoh saya. Istri saya asli Pelang Kecamatan Mayong dan akan saya bawa pulang ke Demak," kata SP.
Malu pulang
Warga yang sadar hukum tidak menghakimi pasangan ini.
Mereka kemudian menyerahkan keduanya ke kantor polisi setempat.
Sejak saat itu, keduanya enggan balik ke rumah dan memilih menginap di mapolsek meski mereka tidak ditahan.
"Selama ini kami menginap di Mapolsek Welahan dan malu untuk pulang ke rumah dengan status bukan muhrim. Saat itu kami pun sementara diperbolehkan membantu bersih-bersih. Adapun untuk makan dikasih Pak Polisi," lanjutnya.
Kapolsek Welahan AKP Rismanto mengatakan, kepolisian berinisiatif menikahkan keduanya atas dasar kemanusiaan.
Kepolisian pun mengapresiasi langkah positif warga yang tidak mengabaikan hukum yang berlaku di Indonesia.
Biaya ditanggung polisi
Setidaknya, sambung Rismanto, apa yang terjadi di Desa Brantak Sekarjati itu bisa dijadikan contoh menyusul maraknya kasus main hakim sendiri di sejumlah daerah.