Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Kehabisan Peluru Halau Warga, Penjahat yang Sudah Ditangkap pun Lepas

Gara-garanya, warga yang mengetahui kedatangan polisi berpakaian preman melakukan penyerangan.

Editor: Hendra Gunawan
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

"Polisi saat itu berpakaian preman, jadi dikira warga itu bukan anggota," kata Raswanto, Selasa.

Pada Selasa petang, sejumlah petugas yang dipimpin Kasatreskrim Polres Tuba, AKP Donny Kristian Baralangi, bersama Kapolsek Gedung Meneng, AKP Suharto, berupaya menjemput kembali tersangka di Kampung Induk Gedung Meneng.

Petugas coba melakukan pendekatan persuasif dengan menempuh langkah negosiasi dengan keluarga tersangka di kediaman orangtua Karnadi di Kampung Induk Gedung Meneng.

Namun, upaya itu belum membuahkan hasil.

Kapolsek AKP Suharto mengatakan, pihak keluarga Karnadi berjanji akan menyerahkan tersangka kepada aparat kepolisian dalam waktu 2x24 jam ke depan.

"Itu hasil kesepakatan dengan pihak keluarga. Mereka berinisiatif menyerahkan tersangka dalam waktu 2x24 jam. Jadi, kita tunggu aja selama dua hari ke depan," terang Suharto, Selasa malam.

Kronologi

Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, peristiwa penyerangan terhadap aparat terjadi pada Selasa (21/11) sekira pukul 04.00 WIB.

Ketika itu, sekitar 13 personel Team Khusus Anti-bandit (Tekab) 308 Polres Tuba bersama anggota Polsek Gedung Meneng hendak melakukan penangkapan terhadap Karnadi.

Tim kepolisian menggunakan dua unit mobil bertolak ke Kampung Induk Gedung Meneng, yang dihuni 300 kepala keluarga (KK).

Lantaran akses menuju lokasi penangkapan hanya satu jalur dan cuma bisa dilalui satu mobil, maka anggota berinisiatif parkir kendaraan sekitar 2 kilometer dari kampung tersebut.

Selain itu, informasi upaya penangkapan dikhawatirkan bocor. Sehingga petugas akhirnya memutuskan jalan kaki menuju lokasi penangkapan.

Di kampung tersebut, polisi berhasil meringkus Karnadi. Namun, proses penangkapan tak berjalan mulus.

Saat tersangka akan dibawa ke mobil tim gabungan yang terpakir sekitar 2 km, tiba-tiba massa yang berjumlah seratusan datang dan mengepung aparat.

Massa yang membekali diri dengan batu, kayu, dan senjata tajam juga menyerang petugas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved