Lismawati Berterik Histeris Saat Rekontruksi Pembunuhan Suaminya
Bahkan Lismawati pun tak sanggup ikut mengikuti adegan rekontruksi sehingga perannya pun digantikan
Laporan Wartawan Sripo Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - "Kalian memang tidak ada hati nurani, kalian ini seperti iblis, apa salah keluarga kami ini," teriak Lismawati, istri korban pembunuhan saat mengikuti rekontruksi di halaman Lapangan Tembak Polda Sumsel Jalan Jendral Sudirman KM 4 Palembang, Senin (20/11/2017).
Lismawati (41), istri korban Darul Khutni, tauke kopi di Pagaralam yang dirampok dan dibunuh komplotan Belawong cs, terus menangis histeris sepanjang menyaksikan Rekontruksi.
Bahkan Lismawati pun tak sanggup ikut mengikuti adegan rekontruksi sehingga perannya pun digantikan.
"Saya rela di penjara, asal mereka semua itu mati karena mereka itu iblis. Saya tidak ikhlas, nyawa harus dibayar nyawa. Mereka itu sudah membuat susah keluarga kami," ujar Lisnawati yang sempat menendang pelaku.
Isak tangis juga terlihat raut wajah dari Dinda Anugrah (18), anak korban.
Namun Dinda tampak tegar dan sabar menyaksikan jalannya rekontruksi.
Dinda pun berusaha menenangkan ibunya untuk sabar, agar rekontruksi berjalan lancar.
"Sudahlah mak, bapak tidak balik lagi. Kita ini beragama biarlah akhirat nanti yang balas. Biar polisi yang menghukumnya," ujar Dinda yang meminta Lismawati, ibunya untuk tetap tenang dan sabar.
Begitu juga dengan Ahmad Brilian (16), anak korban yang tampak tenang dan semat mengikuti adegan rekontruksi.
Baca: Polres Aceh Barat Bidik Ansari Napi Kasus Pembunuhan yang Sempat Kabur dari LP Meulaboh
"Waktu kejadian itu yang ada di rumah cuma ada bapak, ibu dan saya. Kalau ayuk (Dinda) ada di Palembang. Waktu itu saya takut sekali, perampok itu masuk ke rumah dengan cara dobrak pintu. Kepala saya ditodong pistol dan diikat. Bapak kena tembak waktu di kamar, saat perampoknya dobrak pintu untuk ambil uang," ujar Ahmad Brilian, anak korban.
Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sumsel yang dipimpin Kanit 4 Kompol Zainuri didampingi Panit Ipda Taufik Ismail, menggelar rekontruksi kasus perampokan disertai pembunuhan atas korban Darul Khutni di rumah korban Desa Bandar Kelurahan Kance Diwe Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam, Sabtu (5/8) pukul 03.00.
Tiga pelaku yang menjalani rekontruksi yakni Misgianto alias Belawong, Gusti Komang, dan Eko Riadi. Sedangkan empat pelaku yang masih DPO yakni Sapar alias Wak Sapar, Mirdan alias Sikil, Lan alias Wak Lan dan Gunawi alias Gun, yang keempatnya diperankan petugas.