Bengawan Solo Meluap, Lamongan Status Siaga III
Naiknya permukaan air Bengawan Solo ini cukup signifikan dibanding sehari sebelumnya 5, 82 peilscall yang cukup jauh dari status siaga III
Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Permukaan air Bengawan Soloterus merangkak naik yang membuat Lamongan masuk siaga III.
"Mulai siang tadi, ketinggian air Sungai Bengawan Solo di hulu Babat sudah masuk siaga hijau (III)," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suprapto kepada SURYA.co.id, Sabtu (18/11/2017).
Naiknya permukaan air Bengawan Solo ini cukup signifikan dibanding sehari sebelumnya yang hanya pada 5, 82 peilscall yang cukup jauh dari status siaga III.
Sementara pada pukul 12. 00 WIB mencapai 7, 25 peilscall diatas siaga III.
Sedang di papan duga Pelangwot Kecamatan Laren sudah menunjukkan pada angka 4, 75 peilacall.
Baca: Pencarian Korban Tersambar Kereta Api yang Jatuh di Sungai Bengawan Solo
Kalau di daerah hulu terus diguyur hujan, dipastikan peningkatkan permukaan air Bengawan Solo yang melintas diLamongan akan terus bertambah.
"Yang jadi patokan adalah kondisi di Karangnongko," katanya.
Berbagai kemungkinan masih saja bisa terjadi, sebab ini sudah masuk musim penghujan.
Kalaupun air Sungai Bengawan Solo terus naik, wilayah pemukiman di Lamongan yang menjadi ancaman banjir hanya ada di beberapa tempat, bantaran Bengawan Solo di antaranya, di Laren dan Maduran.
Sedikitnya ada sekitar 1.200 warga yang bermukim di tanah bantaran itu.
"Pendudua ini yang tidak bisa menghindar dari ancaman banjir," kata Suprapto.
Baca: Golkar Solo Nilai Perkara Novanto Buat Kegaduhan di Pengurus Daerah
Ia berharap warga yang bermukim di tanah bantaran tetap waspada dengan semakin merangkaknya pernukaan air kiriman dari hulu Karangnongko.
Sedangkan tanggul kanan-kiri sepanjang Bengawan Solo, meski terkendali juga tetap perlu kewaspadaan.
Tanggul sungai di Glagah dan Kalitengah yang sebelumnya menjadi titik perhatian setiap musim penghujan sudah teratasi.
Seperti diperintahkan Bupati Fadeli, kepala wilayah alias Camat yang wilayahnya sebagian ada kanan kiri sungai untuk intens memantau dampak meluapnya air Bengawan Solo.
Untuk kepentingan pelaporan dan tanggap darurat, ungkap Suprapto, pihaknya telah membuka posko pengaduan yang siaga 24 jam.
Sebanyak 168 personil telah disiagakan yang sewaktu-waktu siap diterjunkan jika dibutuhkan kala terjadi bencana alam.
Masyarakat bisa langsung menginformasikan ke nomor telepon 0322 317 730.
"Petugas jaga di nomor ini selalu siaga," katanya.
Sementara personil yang siap diterjunkan dan selama 24 jam yang terbagi dalam tiga sift siap dipanggil jika emergency diperlukan.