Golkar Solo Nilai Perkara Novanto Buat Kegaduhan di Pengurus Daerah
Kasus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) semakin membuat kegaduhan kepengurusan Partai Golkar di daerah.
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kasus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) semakin membuat kegaduhan kepengurusan Partai Golkar di daerah.
Demikian dikatakan Sekretaris DPD Partai Golkar Solo, Bandung Joko Suryono.
Menurut Bandung, jika permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan dikhawatirkan akan terjadi perpecahan di tubuh Partai Golkar.
Bandung mengatakan, sejak ditetapkannya kembali Setnov sebagai tersangka kasus korupsi proyek e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pendapat pro dan kontra sudah mulai bermunculan di tubuh partai berlambang pohon beringin di Solo.
Baca: 6 Fakta Seputar Novanto, Hilang Saat KPK Datang Sampai Sayembara Bernilai Rp10 Juta
"Perpecahan belum ada, tetapi pendapat-pendapat yang saling pro dan kontra sudah ada. Karena saya sudah melihat, mendengar dan merasakan itu," kata Bandung di Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/11/2017).
Ia meminta para petinggi Partai Golkar baik di provinsi maupun pusat (DPP) serta anggota DPR RI Fraksi Golkar supaya mengambil langkah politik untuk menyelamatkan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Saya percaya peringgi dan para elite politik Partai Golkar bisa segera menyelesaikan permasalahan ini. Jangan dibiarkan berlarut-larut," katanya.
Baca: Dicegah KPK, Setya Novanto Belum Terdeteksi ke Luar Negeri
Untuk diketahui, KPK menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP pada Jumat (10/11/2017). Novanto sebelumnya lolos dari status tersangka dalam penetapan sebelumnya setelah memenangi gugatan praperadilan terhadap KPK.
Kini, Novanto menghilang saat hendak dijemput paksa KPK di kediamannya pada Rabu (15/11/2017) malam. Lembaga Antirasuah ini masih mencari ketua DPR RI ini. (LABIB ZAMANI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Golkar Solo Sebut Kasus Novanto Bikin Kegaduhan di Pengurus Daerah