Kondisi Hancur, Mayat yang Ditemukan di Krueng Peureulak tidak Bisa Diidentifikasi
Identifikasi melalui sidik jari tidak dapat dilakukan karena kondisi mayat sudah hancur dan kulit jarinya sudah terkelupas
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kapolres Aceh Timur, AKBP Rudi Purwiyanto, melalui Kapolsek Ranto Peureulak, Iptu Aiyub, mengatakan, mayat yang ditemukan mengapung di Krueng Peureulak, belum dikenali dan tidak dapat diidentifikasi.
“Kalau diidentifikasi dari sidik jari tidak dapat lagi. Karena, kondisi mayat sudah hancur, dan kulit jarinya sudah terkelupas,” ungkap Aiyub, Sabtu (28/10/2017).
Minimal, kata Aiyub, mayat tersebut harus diotopsi melalui gigi atau ginjal.
Namun pihak RS Kota Langsa baru bisa melakukan hal itu setelah dua hari karena tempat penyimpanan jenazahnya sedang direnovasi.
Sebelumnya diberitakan, mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan mengapung di Krueng Peureulak, di Dusun Gedung Janeng, Gampong Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Sabtu (28/10/2017) pukul 06.30 WIB.