Jumat, 3 Oktober 2025

Erupsi Gunung Agung

Kendati Masuk Kawasan Rawan Bencana, Tapi Banyak Warga Mengungsi ke Desa Macang

Ratusan warga dari tiga desa yang masuk daerah kawasan rawan bencana (KRB) mengungsi ke Desa Macang, yang secara geografis juga masuk zona rawan.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/Saiful Rohim
Suasana posko pengungsian di Desa Macang, Kecamatan Bebandem, yang masuk kawasan rawan bencana, Senin (16/10/2017). Para pengungsi malah mengungsi ke zona merah. TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM 

Ditambahkan, jalur evakuasi sudah ada di Macang jika seandainya kena letusan erupsi Gunung Agung.

Seandainya lahar panas atau abu panas sampai ke Macang, warga akan berlari untuk selamatkan diri ke atas bukit, perbatasan Desa Macang dengan Desa Tenganan.

Seandainya masih dianggap berbahaya, warga segera akan turun ke Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, yang masuk kawasan aman.

Baca: Puluhan Siswi Kerasukan saat Apel Pagi, Sekolah Terpaksa Diliburkan

"Sampai saat ini warga aman. Pengungsi juga masih di Posko Pesucian Desa Macang," ungkap Suryanti.

Informasi dihimpun Tribun Bali, selain ngungsi ke Macang berapa warga yang tinggal di kawasan rawan bencana juga mengungsi ke daerah zona merah.

Seperti ke Desa Ababi dan Pidpid di Kecamatan Abang, Budakeling, Sibetan, dan Desa Bebandem.

Kabag Humas Pemda Karangasem, I Gede Waskita Sutha Dewa, mengaku belum mengetahui secara detail kondisi tersebut.

Ia belum berani komentar terlalu jauh terkait pengungsi yang ngungsi ke daerah kawasan rawan bencana.

"Saya baru tahu hari ini jika ada pengungsi yang mengungsi ke desa kawasan rawan bencana. Bahaya kalau seperti ini. Besok saya akan turun melihat posko pengungsian di kawasan rawan bencana," janji Waskita.

Enggan Mengungsi
Sementara warga di Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, enggan mengungsi karena khawatir dengan ternaknya.

Baca: Lima Sungai di Banyumas Meluap Hanyutkan Dua Mobil dan Tiga Sepeda Motor

Mereka baru mau mengungsi apabila ternaknya dijamin oleh pemerintah.

Mulai dari proses evakuasi, makanan, hingga kesehatan.

"Warga saya mau kok mengungsi asalkan ditanggung pemerintah daerah. Warga (Nawakerti) enggan mengungsi karena belum ada jaminan dari pemerintah, terutama ternaknya. Sampai sekarang mereka belum ada keputusan apapun," kata Perbekel Nawakerti, I Wayan Putu, kemarin.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved