Bongkar Prostitusi Dengan Menyamar Jadi PSK, Polwan Ini Naik Pangkat
Rochana mengatakan, pimpinan kepolisian mengapresiasi kinerjanya memberantas praktik prostitusi.
Editor:
Hendra Gunawan
“Ini penyamaran pertama saya menjadi PSK, dan alhamdulillah berhasil,” kata Rochana.
Praktik prostitusi sebelumnya dilaporkan berada warung kopi di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Warung kopi itu juga dilaporkan membuka kegiatan karaoke, minum minuman keras, dan mempekerjakan anak di bawah umur.
Saat menyamar, Rochana yang saat ini berusia 50 tahun juga sempat diyakinkan oleh pegawai warung kopi bahwa dia masih dapat bekerja.
Namun tarifnya relatif murah hanya Rp 50.000 sekali kencan.
“Kalau saya ditawarkan ke brondong, paling dikasih jajannya (istilah uang bayaran) Rp 50.000,” ujar Rochana, yang menjadi Kapolsek sejak 2013 lalu.
“Kalau Bripda Mira kan tubuhnya bagus, kemarin ditawar bisa dapat Rp 350.000 sekali kencan,” tambahnya.
Bripda Mira yang ikut serta dalam obrolan dengan Kompas.com ikut mengangguk.
Ia ikut merasakan pengalaman menyamar menjadi PSK dengan peran sebagai ibu muda yang mempunyai bayi berusia 5 bulan.
“Ya awalnya deg-degan, tapi saya bisa akting meyakinkan mereka, kalau saya butuh pekerjaan, dan anak masih berusia 5 bulan,” kata wanita 21 tahun ini. (Kompas.com/Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)
Berita ini sebelumnya tayang di Kompas.com berjudul : Menyamar Jadi PSK, Kapolsek Rochana Dapat Kenaikan Pangkat