Kondisi Korban Pelecehan di RSUZA Mengalami Trauma Berat
Mawar (17), bukan nama sebenarnya, korban pelecehan seksual di RSUZA Banda Aceh, saat ini sedang mengalami trauma tingkat tinggi.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Mawar (17), bukan nama sebenarnya, korban pelecehan seksual di RSUZA Banda Aceh, saat ini sedang mengalami trauma tingkat tinggi.
Mawar terpaksa diboyong ke Medan, Sumatera Utara oleh keluarganya, untuk trauma healing dan rileksasi, agar kejadiaan nahas yang menimpanya terlupakan.
Mawar pergi ke Medan bersama bundanya yang akrab dipanggil Bunda Ayu.
Kepada Serambinews.com, Senin (16/10/2017) Bunda Ayu mengatakan, saat ini Mawar memang sangat trauma.
"Dia trauma, makan susah, sering ingat kejadian itu dan suka menangis sendiri," kata Bunda Ayu.
Ayu menyebutkan, dalam beberapa hari di Medan, ia selalu mengajak Mawar untuk jalan-jalan dan belanja, agar trauma yang dirasaknnya hilang.
"Ini kami tidur juga di hotel berbintang, sering ke mall, tapi Mawar juga masih trauma," katanya.
Bunda Ayu yang dianggap Mawar sebagai ibu kandungnya, berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan trauma yang dirasakan buah hatinya saat ini.
Untuk diketahui, Mawar selama ini tinggal bersama Bunda Ayu yang tak lain adalah adik bungsu dari ibunya. Ibu kandung Ayu saat ini berada di Malaysia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual itu dialami Mawar, seorang pasien yang sedang dalam perawatan di kamar pemulihan atau recovery room RSUZA Banda Aceh, Kamis (5/10/2017) siang.
Pelakunya adalah SR (19), seorang pria, warga salah satu gampong di Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
SR berprofesi sebagai tenaga cleaning service di rumah sakit 'pelat merah' tersebut. (*)