Selasa, 7 Oktober 2025

Pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan Selesai 2018

Saat berkunjung ke Provinsi Kalimantan Utara, Jumat (6/10/2017), Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Embung Rawasari yang ada di Kota Tarakan.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Kaltim/Naufal Ramadhan
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Provinsi Kaltara Irianto Lambrie menijau proses pembangunan Embung Rawasari di Kelurahan Karang Harapan Kota Tarakan, Jumat (6/10/2017). TRIBUN KALTIM/NAUFAL RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Presiden Joko Widodo bersama istri Iriana tiba di Embung Rawasari Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat, Jumat (6/10/2017) pukul 08.45 Wita.

Kedatangannya di embung langsung disambut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Wali Kota Tarakan Sofian Raga.

Dalam kunjungannya ini, Presiden Joko Widodo mendengar penjelasan dari staf Kementerian PUPR tentang proses pembangunan Embung Rawasari.

Selama di embung orang nomor satu di Indonesia didampingi menteri PUPR Gubernur Provinsi Kaltara Irianto Lambrie.

Usai melihat Embung Rawasari, presiden mengatakan, bahwa embung Rawasari yang dibangun ini untuk penampungan air sebaga bahan baku air bersih bagi masyarakat Kota Tarakan.

Baca: Wahyudi Bacok Pria yang Bawa Istrinya Menginap di Hotel

Pasalnya kebutuhan air bersih di Kota Tarakan masih sangat kurang, sehingga diperlukan pembangunan embung.

"Bahan baku air di Kota Tarakan sangat kurang sekali, jadi harus dibangun embung. Pembangunan Embung Rawasari ini sudah dimulai tahun 2016 dan insyallah akhir tahun 2018 sudah selesai 100 persen pembagunannya. Sehingga bahan baku air di Kota Tarakan ini benar-benar tercukupi," ungkapnya.

Presiden mengatakan, di Pulau Tarakan ini tidak memiliki sungai besar, sehinggga perlu dibangun embung untuk menampung air yang berada di sungai-sungai kecil.

"Jadi air dari sungai-sungai kecil kita tampung," ujarnya.

Kota Tarakan yang menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas sekitar 250 kilometer persegi.

Namun, Kota Tarakan tidak memiliki sungai besar sehingga diperlukan banyak embung dan waduk untuk menampung air hujan sebagai sumber penyediaan air baku dan mengantisipasi kekeringan pada saat musim kemarau.

Baca: Jokowi Jalan Kaki Menuju Lokasi HUT TNI juga Diberitakan Media Jepang

Disamping itu, saat ini baru sekitar 50 persen dari 200 ribu jiwa penduduk Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, yang terpenuhi kebutuhan air bakunya.

 Sebagai gambaran, kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter per detik dan sejauh ini baru tercukupi sebanyak 400 liter per detik dari embung-embung yang sudah ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved