Selasa, 7 Oktober 2025

Serem! Tengah Malam di Jalan Sepi Mobil Pembawa Jenazah Ini Tiba-tiba Mogok

Mengemudi saat tengah malam terkadang membuat kita merasa takut terlebih di jalanan yang sepi dengan kendaraan lalu lalang.

Editor: Sugiyarto
tribratanewskebumen
Sempat mogok dan menunggu setengah jam, mobil pengantar jenazah akhirnya ditolong polisi yang tengah berpatroli malam. 

TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Mengemudi saat tengah malam terkadang membuat kita merasa takut terlebih di jalanan yang sepi dengan kendaraan lalu lalang.

Kondisi akan terkesan lebih menyeramkan jika kita menggunakan mobil jenazah, terlebih saat kendaraan itu mengakut mayat.

Pengalaman yang cukup membuat bulu kuduk merinding ini dialami seorang sopir mobil jenazah, Selasa (19/9/2017) kemarin.

Sempat mogok dan menunggu setengah jam, mobil pengantar jenazah akhirnya ditolong polisi yang tengah berpatroli malam.

Informasi yang berhasil ditelusuri, petugas polisi tersebut adalah personel Unit Lantas Polsek Gombong Polres Kebumen yang kebetulan tengah melaksanakan piket patroli rutin.

Saat dihubungi, penuturan salah satu petugas, Bripka Heri Kiswanto, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (19/9/2017) sekira pukul 23.30 wib.

Tidak sendirian, saat berpatroli ia bersama dengan Brigadir Naufal Alkaf sesama Polantas.

“Saat itu kami sedang patroli malam rutin dari arah barat. Sesampainya di timur Rumah makan Sambel Layah ada seseorang melambaikan tangan di dekat mobil jenazah yang tengah berhenti di pinggir jalan."

"Selanjutnya kami hampiri. Ternyata mobil jenazah itu sedang mogok,” ucap Bripka Heri menceritakan peristiwa tersebut, Kamis (21/9/2017) sore.

Saat dimintai keterangan oleh petugas, sopir mengaku tengah membawa jenazah, dengan tujuan Bandung-Ngajuk Jawa Timur.

Namun, pada saat itu, petugas polisi lupa menanyakan asal rumah sakit dan nama sopir pembawa mobil pengantar jenazah nopol D-9902-A tersebut.

“Kita tidak fokus ke situ. Kami fokus bagaimana caranya jam segitu, kami dapatkan bengkel yang bisa dihubungi dan dimintai pertolongan,” katanya.

Di dalam mobil jenazah tersebut, keterangan dari Bripka Heri ada lima penumpang.

“Tiga pengantar satu sopir dan satu jenazah. Rombongan tersebut, kurang lebih 30 menit menunggu pertolongan karena saat kejadian arus lalulintas terbilang sepi dan tidak ada orang yang bisa dimintai pertolongan. Ekspresi mereka ya senang, ya sedih saat kami datang,” imbuhnya.

Bisa jadi, senangnya karena mendapatkan pertolongan, sedihnya karena mereka sedang berkabung dan tengah membawa saudaranya yang meninggal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved