Mereka Membobol 16 SD Karena Lebih Mudah Ketimbang Merampok Rumah Warga
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Kompol M Harris, mengatakan kedua perampok ini tidak pernah merampok rumh warga.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Satreskrim Polresta Sidoarjo menangkap dua pelaku perampok yang sering membobol sekolah, Selasa (19/8/2017). Keduanya adalah Catur Ari Wibowo (40) dan M Handoko (30) yang juga resedivis pelaku kejahatan yang sama.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Kompol M Harris, mengatakan kedua perampok ini tidak pernah merampok rumah warga.
"Tapi target mereka adalah sekolahan, khususnya SD," kata Harris saat menggelar rilis kasus perkara.
Harris menuturkan, modus kedua pelaku membobol sekolah karena biasanya minim penjaga. Apalagi untuk sekolah SD, yang menurut pengakuan tersangka hampir pasti tak ada penjaganya.
Menggunakan linggis, tang, tali,dan lainnya, keduanya selalu membobol sekolah SD di beberapa wilayah Sidoarjo hingga Pasuruan, Gresik, dan Mojokerto.
"Setidaknya sudah 16 sekolah yang berhasil mereka bobol. Memilih sekolah karena menurut mereka cukup aman ketimbang merampok rumah penduduk," sambungnya.
Meski hanya menyisir sekolahan, hasil rampasan keduanya cukup lumayan. Mulai dari unit komputer, laptop, TV, hingga telepon genggam.
Awal terbongkar, polisi berhasil mengidentifikasi Catur ketika warga Desa Kemiri, Tulangan, ini membibol sebuah SD di Kragan, Gedangan. Catur tertangkap kamera pengawas yang akhirnya bisa diidentifikasi.
Dari penangkapan Catur, polisi akhirnya menemukan Handoko warga Tambak Sawah, Waru, yang bekerjasama ketika merampok sekolah-sekolah tersebut.
"Kami tangkap di tempat kos Catur kemudian kami jemput Handoko di rumahnya. Keduanya terancam hukuman penjara lima tahun dari Pasal 363 Ayat 1 KUHP," ujar Harris.
