Veldbox Sisa Peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda Masih Berdiri Kokoh di Kota Manado
Sebuah bangunan beton kokoh tebal berbentuk tabung terhimpit di antara rumah warga di Kelurahan Wanea Lingkungan 1.
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sebuah bangunan beton kokoh tebal berbentuk tabung terhimpit di antara rumah warga di Kelurahan Wanea Lingkungan 1.
Lokasinya di samping Jalan Sam Ratulangi dekat Jembatan Wanea.
Veldbox, demikian nama bangunan tersebut.
Sisa peninggalan pemerintahan kolonial Belanda yang digunakan Jepang dalam Perang Pasifik ini masih berdiri kokoh dan menjadi satu di antara situs sejarah di Kota Manado.
Dr Ivan Kaunang, sejarawan Sulut mengungkapkan, veldbox sejatinya adalah kubu pertahanan lapangan.
Bentuknya membulat dengan material beton‑semen yang kuat.
Bangunan itu bisa dimasuki seregu pasukan dengan persenjataan lengkap.
Veldbox dibangun pemerintah kolonial Belanda untuk mengantisipasi serangan musuh, dan ditempatkan pada tempat‑tempat strategis, seperti di atas sebuah bukit.
Veldbox dibangun dibanyak tempat di Manado dan sekitarnya untuk melindungi pusat pemerintahan Karesidenan Manado yang meliputi Sulawesi Utara sampai Sulawesi Tengah.
Veldbox berfungsi selain pertahanan lapangan, juga sebagai penangkis serangan udara, laut, dan darat dari serangan musuh.

Ketika Jepang mendarat di Manado pada 11 Januari 1942, kubu‑kubu pertahanan atau veldbox ini dengan mudah direbut.
Oleh Jepang kubu itu kemudian digunakan untuk menghadapi serangan sekutu dalam Perang Pasifik.
Selain tingginya tak sampai 2 meter, ada sebuah pintu kecil untuk masuk keluar, kemudian jendela kecil untuk mengeluarkan moncong senja membidik musuh.
Kaunang mengaku pernah mengukur keliling veldbox. Tebalnya 30 sampai 40 sentimeter.
Selain di Wanea, sejumlah Veldbox masih bertahan ada di Titiwungen, di sekitar bekas RS Gunung Wenang (sekarang hotel), di belakang kampus Fakultas Hukum, sekitar RS Rarumbuysang dan masih ada lagi tersebar di Manado.