Jumat, 3 Oktober 2025

Tersangkut Bibit Ilegal, Petani Wortel Banjarnegara Bingung, Tanamannya Tak Bisa Segera di Panen

Penyelidikan kasus bibit ilegal diduga beracun asal Tiongkok oleh Bareskrim membuat sejumlah petani wortel di Banjarnegara bingung

Editor: Sugiyarto
SERAMBI INDONESIA/BUDI FATRIA
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Penyelidikan kasus bibit ilegal diduga beracun asal Tiongkok oleh Bareskrim membuat sejumlah petani wortel di desa Sumberejo Batur Banjarnegara kebingungan.

Empat petani telah diperiksa penyidik sebagai saksi terkait kasus tersebut. 

Fanani, salah seorang petani yang menanam bibit wortel asal Tiongkok tentu saja enggan dipersalahkan.

Ia merasa menjadi korban karena tidak mengetahui bibit yang dia tanam adalah ilegal.

Ia menyadari, rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) petani di desa membuat mereka mudah dikelabuhi oknum tak bertanggung jawab.

"Namanya juga orang desa. Kami gak tahu soal produk itu ilegal atau tidak. Karena ada yang menawarkan kerjasama dan menguntungkan, ya kami terima saja,"katanya, Selasa (29/8)

Fanani bersama empat petani lain di desanya kini harus ikut menanggung risiko atas kesalahan yang dilakukan pihak lain.

Sebagian besar tanaman wortel dari bibit impor itu terpaksa ditunda pemanenannya.

Wortel itu dilarang panen sampai hasil uji laboratorium Bareskrim keluar. Padahal, wortel itu telah siap panen dan harus segera dipasarkan untuk memperoleh hasil.

Bagi petani, penundaan masa penen itu membuat mereka merugi. Kualitas buah akan berkurang atau terlalu tua jika telat dipetik.

Lahan tersebut juga tidak bisa diperbarui dengan tanaman baru karena tanaman lama tak kunjung dipanen.

Fanani juga dibayangi ketakutan hasil panennya tidak boleh diedarkan oleh pemerintah.

Dari total 5 hektar lahan yang ditanami, baru sebagian kecil di antaranya yang telah dipanen sebanyak 3,5 ton. Wortel itu telah dikirim ke Surabaya sebelum akhirnya disita oleh Bareskri Polri.

"Kami telah keluar modal banyak. Kalau tidak boleh diedarkan kami akan sangat merugi,"katanya

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved