Sabtu, 4 Oktober 2025

Tidak Disangka, dari Sini Awal Keberadaan Masyarakat Kalsel

Temuan awal terjadi saat kondisi air waduk Riam Kanan mengalami penyusutan cukup besar tempo lalu.

Editor: Eko Sutriyanto
Banjarmasin Post/Ratino Taufik
Suasana Waduk Riam Kanan di Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (2/10/2015). Kemarau membuat ketinggian permukaan air waduk yang menjadi sumber energi utama bagi PLTA Riam Kanan ini terus menyusut. 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Bagi warga Banua, tentu tidak asing dengan Waduk Riam Kanan Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Di tempat ini berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir PHM Noor.

Tapi, tahukah Anda, ternyata waduk menyimpan situs prasejarah tertua di Kalsel.

Bahkan, seperti dikemukakan Bambang Sugiyanto, peneliti Badan Arkeologi Kalsel, dari temuan sejumlah artefak prasejarah zaman palaolitik (50.000 SM - 10.000 SM), dimungkinkan manusia Kalsel pertama berasal dari kawasan ini.

“Dari peneliti Balai Sejarah Arkeologi Kalsel, ditemukan sejumlah bukti peninggalan prasejarah tertua di kawasan Waduk Riam Kanan,” ungkap Bambang kepada BPost, Rabu (23/8).

Temuan awal terjadi saat kondisi air waduk Riam Kanan mengalami penyusutan cukup besar tempo lalu.

Baca: Inilah Jejak-jejak Manusia Purba di Maros

Kondisi itu membuat ketinggian air waduk menurun dari batas normal di angka 65 ke angka 55.

Saat penurunan permukaan air muncul sebuah pulau dengan luas hanya sekitar satu hektare.

“Pulau kecil itu yang kemudian disebut dengan nama Pulau Sirang yang ternyata menyimpan peninggalan prasejarah,” ujarnya.

Sekarang, pulau ini begitu dikenal dan cukup populer di kalangan wisatawan.

Penemuan adanya bukti peninggalan prasejarah, sebut Bambang, berawal ketika tanpa sengaja Eko Herwanto, peneliti arkeologi dari Balai Arkeologi Kalimantan Selatan berlibur bersama keluarga di Pusau Sirang dan menemukan penemuan penting.

Berangkat dari situlah, lanjut dia, diketahui ada potensi arkeologi prasejarah di Pulau Sirang yang hingga kini penelitiannya berlanjut.

Baca: Kapolda Kalimantan Selatan Geregetan Maraknya Peredaran Obat Daftar G

Saat itu, ujar Bambang, Eko menemukan ratusan serpihan batu yang menunjukkan ciri-ciri teknologi pembuatan alat batu paleolitik.

Kesederhanaan bentuk pangkasan yang terlihat pada artefak batu tersebut memperlihatkan betapa intensifnya proses pembuatan alat batu (penyerpihan) di situs ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved