Jumat, 3 Oktober 2025

Bayi Dianiaya Ibu Kandung, Sang Ayah Minta Anak Biologisnya Dapat Perlindungan

Ayah biologis bayi J, Otmar Daniel Adelsberger (55) mengharapkan anak dari hubungannya dengan MD mendapatkan perlindungan.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Dewa Made Satya Parama
Yulius Benyamin Seran, kuasa hukum Otmar Daniel Adelsberger saat menunjukkan surat kuasa di Ditreskrimum Polda Bali, Denpasar, Sabtu dini hari tadi (29/7/2017). TRIBUN BALI/I MADE SATYA PARAMA 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ayah biologis bayi J, Otmar Daniel Adelsberger (55) mengharapkan anak dari hubungannya dengan MD mendapatkan perlindungan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Yulius Benyamin Seran, kuasa hukum yang ditunjuk langsung oleh Otmar dalam mengawal kasus dugaan kekerasan yang dialami anak kandungnya.

"Yang jelas ayah baby J ingin anaknya terlindungi. Dia memohon negara di sini untuk memberikan perlindungan kepada anaknya. Itu yang diharapkan," kata Otmar usai mendatangi Ditreskrimum Polda Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (29/7/2017) dini hari.

Dia menegaskan Otmar meminta agar kejadian ini tidak terulang untuk kedua kalinya.

Oleh karena itu, Otmar melalui kuasa hukumnya berharap agar baby J sementara ini tetap diasuh oleh Yayasan Metta Mama dan Maggha serta di bawah pengawasan Dinas Sosial Provinsi Bali.

Bayi JD Tertawa
Bayi JD tampak tertawa riang saat bercanda dengan Ketua Yayasan Metta Mama & Maggha, Vivi Monata Adiguna, Jumat (28/7/2017). TRIBUN BALI/I WAYAN ERWIN WIDYASWARA

Benyamin juga membenarkan bahwa sejauh ini status hubungan antara MD dan Otmar belum menikah.

"Belum menikah, memang ada rencana untuk menikah. Tapi waktunya belum tahu," ungkapnya.

Sejauh ini, ibu baby J, MD sedang diperiksa intensif oleh Unit PPA Polda Bali.

Baca: Seorang Ibu Aniaya Bayinya, Diduga Stres Ditinggal Pacar Bule

"Dari teman-teman kepolisian patut kita acungi jempol sudah bergerak cepat mengamankan ibu bayi J," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kekerasan terhadap balita terjadi di Denpasar, Bali. Seorang ibu menganiaya anak kandungnya yang baru berusia 11 bulan.

Dengan kejamnya, sang ibu menampar, memukul, mencubit, hingga membawa bayinya ke kamar mandi dengan kasar lalu dimandikan memakai cairan pencuci piring.

Aksi kekerasan wanita berinisial MD terhadap bayi berinisial JB itu terungkap lewat video yang tersebar di media sosial, Kamis (27/7/2017).

Yayasan Metta Mama & Maggha
Suasana depan Yayasan Metta Mama & Maggha yang beralamat di Jalan Gunung Lawu No.30 , Pemecutan Denpasar, Bali, Jumat (28/7/2017). TRIBUN BALI/I WAYAN ERWIN WIDYASWARA

Yayasan Metta Mama dan Maggha kemudian melaporkan kejadian ini ke Polda Bali, Jumat (28/7/2017).

Penganiayaan MD terhadap bayi JB diperkirakan terjadi pada 22 Maret 2017 bertempat di sebuah tempat kos-kosan di Seminyak, Kuta, Badung.

Video direkam sendiri oleh MD selanjutnya dikirim ke seseorang hingga akhirnya sampai ke Yayasan Metta Mama dan Maggha.

Ada dua video yang menjadi viral dan menghebohkan jagat dunia maya.

Aksi kekerasan yang dilakukan sang ibu benar-benar menyayat hati warganet.

Pada video pertama yang berdurasi satu menit lima detik, tampak sang bayi dimandikan dengan menggunakan cairan pencuci piring dan sempat diinjak oleh ibu kandungnya.

Sang bayi menangis keras saat disiram berkali-kali dengan air.

Kemudian anak yang masih polos itu dipukuli pada bagian badan dan mulutnya.

Bayi JD pun tak henti-hentinya menangis. Dalam video itu juga terdengar suara "This is drama (ini drama)?" kata wanita itu berulang-ulang kali.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved