Berawal dari Curhat, Siswi SMP Ini Akhirnya Malah Dihamili Guru BK
Karena merasa nyaman dengan sang guru, A pun kerap diajak untuk bertemu oleh sang guru di sebuah rumah kosong
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Poniman (54) guru Bimbingan Konseling (BK) tega mencabuli siswi madrasah tempatnya bekerja.
Korban berinisial A (15) yang tengah menempuh pendidkan di daerah Giriloyo, Bantul sementara pelaku merupakan warga Manding, Sabdodadi, Bantul.
Dengan mengenakan masker berwarna biru, Wina (33) ibu korban, datang dengan anaknya ke Jogja Police Watch (JPW) Yogyakarta.
A tampak tertunduk lesu sembari mengenakan masker merah yang menutupi mulut anak yang berusia di bawah 17 tahun.
Wani menjelaskan, kedatangannya ke JPW guna mengadukan tindakan asusila yang dialami anaknya.
Dirinya juga telah melakukan pelaporan ke pihak Kepolisian Resort (Polres) Bantul, mengenai tindakan Poniman terhadap anak pertamanya tersebut.
"Kedatangan ke JPW adalah mengharap adanya bantuan untuk memberatkan pelaku, dan pelaku agar ditindak secara hukum karena telah merusak masa depan anak saya. Saya juga telah lapor ke Polres Bantul," katanya.
Tindak asusila yang dialami oleh A berawal dari seringnya A curhat terhadap pelaku yang tidak lain adalah guru Bimbingan Konseling (BK), Poniman.
Ibu korban mengatakan, kejadian yang menimpa anaknya tersebut, bermula dari seringnya sang anak curhat kepada guru BK-nya.
Karena anaknya merasa nyaman dengan sang guru, A pun kerap diajak untuk bertemu oleh sang guru di sebuah rumah kosong.
Di rumah kosong tersebut Poniman melakukan perilaku tak senonoh terhadap putri sulungnya.
"Sudah sering curhat, karena nyaman anak saya sering bertemu dengan gurunya di rumah kosong. Si pelaku melakukan tindak asusila juga di rumah kosong itu" ucapnya saat di JPW Kamis (7/7/2017).
Wani menambahkan, ia mengetahui anaknya hamil karena memperhatikan perut anaknya yang semakin besar.
Mengetahui hal tersebut, ia membelikan tespek untuk mengecek hamil atau tidaknya.