Sabtu, 4 Oktober 2025

LP Jambi Berstatus Tanggap Darurat Usai Diterjang Banjir Bandang

Tembok Lembaga Pemasyarakatan (LP) Jambi roboh tersapu banjir sehingga sejumlah narapidana melarikan diri.

Editor: Dewi Agustina
youtube
Tembok Lapas Klas IIA Jambi roboh setelah diterjang banjir, Rabu (14/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur Kota Jambi, Selasa (13/6/2017) malam hingga Rabu (14/6/2017) dini hari, berakibat batal.

Tembok Lembaga Pemasyarakatan (LP) Jambi roboh tersapu banjir sehingga sejumlah narapidana melarikan diri.

Air juga menggenangi sel-sel di LP tersebut.

"Tolong, air sedada di dalam lapas (lembaga pemasyarakatan). Kami kebanjiran," begitu teriakan seorang penghuni LP Klas IIA Jambi, Selasa tengah malam.

Zul (39) warga yang tinggal persis di dekat tembok LP mengaku sangat khawatir.

Saat itu ia kaget mendengar bunyi dentuman cukup keras pada pukul 01.00.

"Saya kira bunyi petir," tuturnya.

Ketika ia mengetahui tembok LP runtuh, ia mencoba menyelamatkan diri ke rumah tetangga.

"Saya langsung kunci rumah, matikan listrik, dan lari ke rumah tetangga," jelasnya.

Ia melarikan diri karena takut.

"Saya takut lah, takut disandera atau terjadi apa-apa kepada saya," ujarnya.

Dalam LP Jambi memang terdapat saluran drainase. Agar tidak dimanfaatkan warga binaan untuk kabur, saluran pembuangan air itu dipasangi jeruji besi.

Untuk mencegah luapan air dari parit, dibuat tembok tinggi di kedua sisinya.

Tembok pembatas itu lah yang ambruk terkena banjir. Panjang tembok yang runtuh sekitar 16 meter. Akibatnya air dari parit masuk ke blok para penghuni LP.

Berdasar pantauan Tribun Jambi, Rabu, tembok yang roboh itu berada di dekat gereja dan masjid di dalam LP.

Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jambi, Bambang Palasara, terjangan air dan kepanikan dimanfaatkan sejumlah narapidana untuk kabur.

"Sekira pukul 00.00 WIB saya datang ke LP, dan sekira pukul 01.00 tembok LP roboh," ungkapnya.

Bambang menambahkan, sebelum pukul 00.00 ia sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jambi, Kapolres Kota Jambi, dan Komandan Korem.

"Saat itu air di dalam LP sudah setinggi dada orang dewasa," bebernya.

Data yang terkumpul hingga Rabu, ada 32 orang narapidana kabur. Sebanyak 19 orang ditangkap dan 2 orang menyerahkan diri.

"Tetapi itu belum final, kami akan coba mengecek dua blok LP lagi," jelasnya.

Bambang juga mengatakan akan memindahkan beberapa narapidana (napi) ke sejumlah LP di Provinsi Jambi, di antaranya di Sarolangun, Muarabulian, dan Sabak.

Dikatakan, LP kelas IIA Jambi berstatus tanggap darurat.

"Namun suasana dalam LP semua kondusif," katanya.

Ada Perlawanan
Untuk mencari napi yang kabur, Bambang telah berkoordinasi kepada Polda Jambi dan Polres Kota Jambi.

"Saya berharap semua warga binaan (napi) balik, karena kami mempunyai data lengkap," jelasnya.

Ia berjanji akan memperlakukan para napi yang menyerahkan diri secara baik.

Untuk perbaikan tembok yang runtuh, Bambang menjelaskan bakal dilakukan dua tahapan. Pertama perbaikan darurat, dan perbaikan permanen.

Pekerjaan darurat itu diprediksi membutuhkan waktu sekitar enam hari.

Selama proses pembuatan pagar dadurat berlangsung, dilakukan pengamanan pagar betis oleh petugas gabungan.

"Selain pagar betis, kami sediakan perahu karet dan lampu sorot untuk malam hari," jelasnya.

LP Klas IIA Jambi saat ini menampung 1.238 warga binaan. LP kebanjiran bukan kejadian pertama.

"Dari dulu memang sudah sering banjir, namun ini yang paling parah," kata Bambang.

Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto, mengatakan pihaknya telah menerjunkan sebanyak empat SSK (satuan setingkat kompi) anggota Polri dan dua SSK anggota TNI.

"Itu untuk membantu pengamanan LP Jambi dan seluruh anggota ditempatkan di sekeliling LP untuk mencegah napi kabur lagi," ungkapnya.

Priyo menambahkan, untuk menangkap napi yang kabur, anggotanya sempat mendapatkan perlawanan. Ada anggota Polri yang terluka di bagian wajahnya.

"Ada napi yang sempat melawan," ujarnya.

Ia mengimbau kepada para napi yang kabur untuk segera menyerahkan diri.

"Jika tidak akan ditindak tegas oleh petugas," jelasnya. (tribunjambi/tim)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved