Jumat, 3 Oktober 2025

Petani Bunuh Satu Keluarga di Kampung Cidarengdeng, Salah Satu Korbannya Dipenggal

Pembunuhan sadis menimpa satu keluarga di Kampung Cidarengdeng, RT 06/05, Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Editor: Dewi Agustina
INDIAN EXPRESS
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pembunuhan sadis menimpa satu keluarga di Kampung Cidarengdeng, RT 06/05, Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Dua orang tewas mengenaskan ditemukan di dalam rumahnya, sedangkan satu korban lainnya dipenggal kepalanya dan jenazahnya dibuang di bukit yang berjarak dua jam perjalanan dari rumah korban.

Pembunuhan satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak tersebut terjadi pada Kamis (8/6/2017), sekitar pukul 20.00 WIB.

"Setelah salat Isya pelaku yang berinisial W (28) datang ke rumah korban. Kemudian membunuh satu keluarga tersebut," ujar Kapolsek Cidaun AKP Faizal saat dihubungi, Jumat (9/6/2017).

Tiba di rumah korban pelaku yang membawa senjata tajam dan langsung menghujamkan tebasan kepada Karti (70), kemudian Undi (80), dan terakhir Aep (anak korban) yang berumur 35 tahun.

Berbeda dengan Undi dan Karti yang dibiarkan jasadnya tergeletak di dalam rumah, jasad Aep dibawa oleh pelaku ke bukit desa, dan sejurus kemudian memenggal lehernya.

"Anak dari korban dipenggal dan dibuang di salah satu bukit. Lokasi bukitnya cukup jauh, sekitar 2 jam dari rumah korban," kata dia.

Kapolsek mengatakan setelah melakukan pembunuhan sadis tersebut, pelaku langsung kabur ke daerah Garut.

"Memang sempat kabur, namun setelah koordinasi dengan kepolisian di wilayah Garut, anggota di Polsek Cisewu berhasil mengamankan pelaku dan kini sudah dilimpahkan ke Polres Cianjur," kata dia.

Anggota kepolisian dari Polsek Cisewu, Resor Garut berhasil menangkap pelaku pada Jumat (9/6/2017), sekitar pukul 04.30 WIB.

Pelaku yang berinisial WA ini mengaku membunuh korban pada pukul 21.00 WIB.

Peristiwa berdarah terjadi saat WA yang berusia 23 tahun mendatangi rumah korban. Ketika pintu rumah diketuk pelaku, Karti yang pertama kali membuka pintu rumah.

"Pelaku beranggapan jika keluarga korban memiliki ilmu hitam. Dengan penuh emosi pelaku langsung menebaskan senjata tajam ke arah leher Karti yang membuka pintu rumah," ungkap Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Benny Cahyadi.

Serangan mematikan itu membuat Karti berteriak. Teriakan ini pun didengar sang suami, Undi. Undi berlari ke depan rumah.

"Lagi-lagi pelaku menebaskan senjata yang dipegangnya juga ke arah leher," katanya.

Usai menebas kedua korban, pelaku mencari korban lainnya. Aep pun ditemukan. WA lalu menebas leher Aep.

"Mayat korban diseret ke Sungai Cilaki dan dipenggal kepalanya, badannya dimasukkan ke dalam karung kemudian kepalanya dibuang ke semak berikut goloknya yang digunakan pelaku," urainya.

WA sehari-hari bekerja sebagai petani. Ia mengaku, melakukan pembunuhan sadis lantaran beberapa jam sebelum mendatangi rumah korban, pelaku merasakan sakit luar biasa di bagian ulu hati.

Sakit itu membuat WA jatuh tidak sadarkan diri.

Ketika dirinya tak sadarkan diri, WA justru bermimpi ketemu dengan korban yang bernama Undi. Undi mengancam akan membunuh WA.

"Usai bermimpi seperti itu, pelaku mengaku kesurupan dan berjalan kaki dari kediamannya di Kampung Kiara Goong, Desa/Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut, menuju rumah korban yang masuk ke wilayah Cianjur Selatan," katanya seraya menjelaskan, pelaku menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam untuk mencapai kediaman rumah korban.

"Tiba sekitar pukul 21.00 WIB, usai melakukan aksinya sekitar pukul 22.00 WIB pelaku pulang ke rumah istrinya di Garut lalu pada pukul 04.30 WIB pagi tadi pelaku tertangkap," katanya. (tribunjabar/dtc)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved