Kamis, 2 Oktober 2025

Suasana di Lokasi Pembunuhan Aiptu Jakamal Tarigan Masih Mencekam

Lokasi pembunuhan anggota Satres Narkoba Polrestabes Medan, Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan di Desa Serba Guna masih terasa mencekam.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
Tribun Medan/Array A Argus
Lokasi pembunuhan anggota Satres Narkoba Polrestabes Medan, Aiptu (anumerta) di Desa Serba Guna, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara dijaga ketat petugas Brimob bersenjata lengkap, Sabtu (3/6/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Lokasi pembunuhan anggota Satres Narkoba Polrestabes Medan, Aiptu (anumerta) Jakamal Tarigan di Desa Serba Guna, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara masih terasa mencekam.

Puluhan petugas Brimob bersenjata laras panjang tampak bersiaga di areal lahan garapan yang kerap menjadi rebutan mafia tanah itu.

Pantauan Tribun Medan, Sabtu (3/6/2017), petugas Brimob yang berjaga duduk di beberapa warung memantau keamanan setelah pembunuhan.

Petugas mengantisipasi timbulnya kerusuhan ulang antara warga yang didominasi suku Nias itu.

Sejumlah petugas kepolisian dari Polrestabes Medan memadati ruang IGD melihat jenazah Brigadir Jakamal Tarigan, Sabtu (3/6/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS
Sejumlah petugas kepolisian dari Polrestabes Medan memadati ruang IGD melihat jenazah Brigadir Jakamal Tarigan, Sabtu (3/6/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS (Tribun Medan/Array A Argus)

Berdasarkan siaran pers yang disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting, pelaku pembunuhan utama ada empat orang. Satu di antaranya sudah tertangkap.

Baca: Tewasnya Brigadir Jakamal Tarigan di Tangan Sekelompok Pria Berawal dari Bangunan yang Dibakar

Baca: Brigadir Jakamal Tarigan Tewas Dibunuh, Puluhan Pria Diamankan

"Tiga orang lainnya masih dalam pengejaran. Adapun mereka yang diburon masing-masing Sozanolo Lembu, Pa Yu, dan Agus. Sementara yang sudah ditangkap adalah Tena Zebua," ungkap Rina.

Dalam siaran pers tersebut dijelaskan, pembunuhan Jakamal berawal dari keributan antar warga dengan komunitas warga Nias.

Diduga, saat keributan, kedua kubu yang bentrok dalam keadaan mabuk minuman keras.

Karena merasa bertanggungjawab untuk menjaga keamanan, almarhum Jakamal kemudian keluar dari rumahnya. Ia berusaha melerai keributan.

Namun nahas, ketika hendak membubarkan keributan, Jakamal justru terbunuh. Korban dibacok dan ditikam berulang kali dengan senjata tajam. (Ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved