Jumat, 3 Oktober 2025

DPRD Kepri Dukung Pertalite

Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendukung pengalihan konsumsi Premium ke Pertalite di provinsi itu.

TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
NAIK HARGA - Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) pertalite ke sepeda motor di SPBU 3440236, Jalan Laswi, Kota Bandung, Kamis (5/1/2016). Terhitung mulai 5 Januari 2017 PT Pertamina menaikan harga Bahan Bakar Minyak Umum jenis Pertamax Series, Pertalite dan Dexlite sebesar Rp 300 per liter. Harga pertamax dari Rp 7.750 menjadi Rp 8.050 per liter, pertamax plus dari Rp 8.450 menjadi Rp 8.750, pertalite dari Rp 7.050 menjadi Rp 7.350. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendukung pengalihan konsumsi Premium ke Pertalite di provinsi itu.

Alasannya, pengalihan tersebut merupakan program Pemerintah dan Pertamina, yang pasti mempertimbangkan kepentingan lebih luas.

"Masyarakat Kepri siap mendukung program tersebut, karena semua itu untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata anggota Komisi II DPRD Kepri dari Fraksi Hanura, Rudy Chua, ketika dihubungi melalui telepon kemarin.

Pengalihan dari Premium ke Pertalite, memang harus mendapat apresiasi dan dukungan.

Apalagi menurut Rudy, dibandingkan Premium, Pertalite memiliki kualitas yang lebih baik bagi kendaraan di Indonesia, tidak terkecuali yang dimiliki warga Kepri.

Selain itu, tak kalah penting, Pertalite juga lebih bersih ketimbang Premium karena memiliki RON di atas 88.

Begitupun, Rudy meminta Pertamina bersikap terbuka dan transparan dalam menerapkan kebijakan ini. Termasuk di antaranya, dalam mempersiapkan infrastruktur, termasuk menambah jumlah SPBU yang menjual Pertalite.

Penambahan tersebut, menurut Rudy akan mempermudah masyarakat ketika membeli Pertalite, karena saat ini belum semua SPBU di Kepri menyediakan Pertalite. “Ini perlu menjadi perhatian Pertamina,” ujarnya.

Hal lain yang harus dipertimbangkan, menurut Rudy, adalah momentum pengalihan itu sendiri. Menurut Rudy, akan lebih baik jika Pertamina tidak tergesa-gesa melakukan pengalihan.

Terlebih, saat ini bertepatan dengan Ramadhan dan menjelang tahun ajaran baru, yang sudah tentu akan membuat kebutuhan masyarakat ikut meningkat. “Saya minta Pertamina memperhatikan momen-momen seperti ini,” kata dia.

Tidak hanya DPRD Provinsi Kepri. Dukungan terhadap Pertalite juga datang dari DPRD Kota Batam.

Sebelumnya, aggota Komisi II DPRD Kota Batam dari Fraksi Golkar, Hendra Asman mengatakan, peralihan konsumsi dari Premium ke Pertalite memang sudah menjadi kebutuhan. Konsumsi Premium, lanjut dia, biasanya diperuntukan sepeda motor dan mobil-mobil yang usianya sudah tua.

Sedangkan untuk mobil dan sepeda motor yang diproduksi di atas tahun 2005, serta kendaraan milik pemerintah maupun Pemerintah Daerah Batam, mengkonsumsi Pertalite.

Peralihan dari Premium ke Pertalite tersebut, secara ekonomis juga menguntungkan. Sebab, dengan kualitas yang jauh lebih tinggi, selisih harga antara Premium dan Pertalite tidak terpaut jauh.

Itu sebabnya, kata Hendra, pemilik mobil maupun sepeda motor yang tahun produksinya masih muda, tidak mau menanggung risiko dengan menggunakan Premium.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved