Sabtu, 4 Oktober 2025

Selama 5 Hari Ujang Gergaji Terali Penjara Sebelum Kabur Bersama 16 Napi Lain

Namun petugas berhasil menangkap 8 orang yang kabur, sedangkan 9 orang lainnya masih buron.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
Ilustrasi 

Setelah 17 orang tahanan berhasil keluar melalui terali yang berhasil dipotong, mereka kemudian memanjat pagar rutan dekat Blok E 9 dengan cara merangkai 3 kain sarung.

Kemudian kain sarung itu diikatkan di atas pagar dan satu persatu mereka berhasil melarikan diri.

Aksi para tahanan yang memanjar tembok rutan itu pun dilihat petugas jaga yang melakukan patroli dan kemudian dilakukan pengejaran namun tidak berhasil.

Selanjutnya petugas yang mengetahui terjadinya pelarian penghuni Blok E 9 melaporkan kepada Komandan Regu (Danru), Yan Bahtiar.

Yan Bahtiar lalu melaporkan kepada Kepala Pengamanan Rutan Kelas I Palembang, Suparno A. Md.IP.SH dan diteruskan pada Kalapas, Hensah SH, yang kemudian langsung membentuk tim pencarian kembali narapidana.

Rutan Kelas 1 Palembang pun melakukan kerjasama dengan Polda Sumsel dan Polresta Palembang serta seluruh Polsek Jajaran Polresta Palembang untuk melakukan pencarian dan penangkapan kembali terhadap narapidana yang melarikan diri.

Termasuk menghubungi keluarga dan aparat setempat untuk bantuan informasi apabila yang bersangkutan kembali ke rumah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Sumsel, Sudirman D Hury, mengakui kalau ke-17 narapidana yang melarikan diri itu memanjat tembok dari Pos 4 yang sudah lama tidak difungsikan.

Mereka melarikan diri dan loncat dari tembok yang tingginya hingga 9 meter.

Sementara ada dua orang yang gagal, mengalami luka-luka terkena kawat berduri dan berhasil ditangkap.

Enam orang lainnya ditangkap di tempat berbeda, sedangkan sembilan orang masih buron.

"Malam kemarin hingga jam 20.00 malam masih lengkap semua, petugas kontrol terakhir jam 23.00 masih aman juga. Baru kemudian jam 2.00 terlihat oleh petugas yang kemudian mengejarnya dan sempat mengeluarkan tembakan peringatan ke atas. Ada satu tahanan yang terpaksa ditembak kakinya dan sekarang dirawat di klinik (rutan)," katanya, Jumat (26/5/2017).

Dikatakan, tahanan yang melarikan diri dan tertangkap kembali ini akan dimasukkan ke dalam ruang isolasi.

Selain itu sebagai sanksi disiplin, hak para napi ini yang seharusnya bisa mendapatkan remisi umum setiap 17 Agustus dan remisi khusus pada lebaran nanti, akan digugurkan.

Menurutnya, kemungkinan alasan para napi ini nekad kabur karena rindu ingin bertemu keluarganya, terlebih sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

Hingga segala macam supaya untuk bisa pulang atau lari pun dilakukan.

"Mereka yang kabut ini juga bukan tahanan baru, sehingga segala macam upaya dan sekuat apapun pintu besi atau teralis itu kalau sudah ramai-ramai, maka semua kemungkinan untuk kabur itu bisa saja terjadi," ucapnya. (Darwin Sepriansyah)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved