Sabtu, 4 Oktober 2025

Awalnya Kejedot Batu, Payudara Gadis 15 Tahun Ini Terus Membesar

Diduga menderita penyakit sejenis tumor di kedua payudaranya, membuat SN (15) semakin tersiksa.

Editor: Sugiyarto
surya/didik mashudi
Binti Roazah bersama anaknya SN yang mengalami pembengkakan bagian payudara yang terus membesar, Rabu (24/5/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Diduga menderita penyakit sejenis tumor di kedua payudaranya, membuat SN (15) semakin tersiksa.

Karena kedua payudara warga Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri ini kini terus tumbuh semakin membesar dan berat.

Namun uniknya, meski kedua payudaranya membengkak, tapi SN mengaku tidak merasakan kesakitan.

Diakuinya, pembesaran payudara itu telah membuat pelajar itu menjadi tidak nyaman.

"Dari hasil penjelasan dokter yang memeriksanya, anak saya katanya menderita tumor jinak. Keterangannya harus dioperasi," ungkap Ny Binti Roazah (38), ibunda SN kepada Surya, Rabu (24/5/2017).

Menurut ibunya, payudara anak kedua dari tiga bersaudara itu sebelah kanan panjangnya telah mencapai 30 cm.

Sedangkan yang sebelah kiri panjangnya mencapai 25 cm.

Praktis ukuran payudaranya yang membesar menjadi tidak seimbang dengan postur tubuhnya seorang remaja usia 15 tahun.

"Saya juga heran, anak saya kok tidak sakit," ungkapnya.

Karena pembesaran payudara itu, SN menjadi agak minder.

Sehingga SN pernah tidak masuk sekolah selama beberapa hari.

Sejauh ini, SN sudah pernah diperiksakan ke RSUD Gambiran, Kota Kediri tiga kali.

Kemudian dokter yang memeriksanya merujuk untuk diperiksakan ke RSU Dr Soetomo, Surabaya.

Rencananya, SN bakal menjalani pemeriksaan kesehatannya lagi usai Lebaran nanti.

Jadwal pemeriksaannya sudah diagendakan pada 5 Juli 2017.

Penderita telah menjalani pemeriksaan rontgen serta USG dan disimpulkan penderita menderita tumor payudara jinak.

Untuk pemeriksaan SN banyak terbantu dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Menurut Binti Roazah, penyebab awal terjadinya pembengkakan payudara anaknya bermula saat SN terjatuh karena kakinya terantuk batu.

Kejadian itu terjadi pada pertengahan Januari 2017.

Sejak peristiwa itu secara perlahan-lahan payudara SN terus tumbuh semakin membesar.

"Semula tidak merasakan apa-apa, namun setelah bangun terasa ada benjolan di payudara," jelasnya.

SN juga masih terus bersekolah.

Namun karena payudaranya tumbuh abnormal, SN sempat tidak masuk sekolah selama beberapa hari.

Karena jarang masuk, kemudian salah satu gurunya mendatangi rumahnya.

Setelah mengetahui kondisi SN, guru tersebut memberitahukan kepada perangkat desanya.

Selama ini SN hidup dan diasuh nenek dan kakeknya.

Namun begitu mengetahui kelainan anaknya, kedua orangtuanya, Binti dan Sujai yang tinggal di Probolinggo kembali ke Kediri.

Pemeriksaan awal dilakukan di Puskesmas Kras.

Kemudian dirujuk ke RSUD Gambiran dan terakhir ke RSU Dr Soetomo, Surabaya.

"Mudah-mudahan penyakit anak saya dapat disembuhkan," harap Binti, dengan suara lirih. (Surya/Didik Mashudi)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved